Cinta Yang Tak Pernah Padam
/0/28672/coverbig.jpg?v=a2fc2ec4f5544a487a339b1a98b3c58d&imageMogr2/format/webp)
an di dada Nayara. Dari balik kaca jendela apartemen mewah di lantai dua puluh, ia menata
acakan. Dua tahun pernikahan seharusnya membuatnya terbiasa dengan semua ini,
, berwibawa, dan dingin. Jas abu-abu yang ia kenakan masih menempel di tubuhnya, rambutnya sed
nyanya singkat ta
n menuju kamar. Ia melepaskan dasi dan membuka kan
a pelan, suaranya nyaris tengg
Dingin, singkat, seperti tak ingin
apas panjang. "K
pakaian kerjanya dengan kaus polos. "Banyak lapo
n-selalu menjadi alasan yang sama setiap kali ia men
dikit saja menoleh, mungkin tersenyum, mungkin menanyakan kabarnya
angi Nayara sejak kecil. Nayara tumbuh bersama keluarga itu setelah ibunya meninggal dan ayahnya bekerja di luar negeri. Hubungan mer
vian m
nya karena ingin memenuhi keing
a memperhatikan. Semua perlakuan hangat di awal hanyalah formalitas. Setelah
ergetar saat menuang air panas, karena yang ia rasakan bukan hanya din
tamu, Ravian sudah dudu
ucap Nayara lem
eh. "Tidak. Aku ma
tul Ravian tidak benar-benar bekerja. Laptop itu hanya per
tak pernah menemaninya makan malam. Tak pernah bertanya tentang harinya. Tak per
ang ia tahan sejak tadi akhirnya l
amu tidak mencintaiku, Ravian?"
p Nayara untuk pertama kalinya malam itu. Tatapan matanya t
cinta, Nayara," ucapnya datar.
rair. "Aku tahu. Tapi aku juga m
yang tidak ada," jawab Ravian cepat. "Ja
Hanya suara hujan yang terdengar,
ak akan memaksamu. Tapi aku juga
mu mau?" tanya Ra
cera
balik itu ada sesuatu yang bergetar-entah ma
tapi tegas. "Kau pikir setelah semua ini,
ita tidak saling mencintai. Aku lelah hidup di rumah yang
hu apa yang akan terjadi pada reputasiku kalau kit
li pada reputasi dari
ertama kalinya menunjukkan emosi yang selama ini ia tahan. "Seh
yang kembali mengalir. "Ya, aku tahu.
terdiam, hanya saling menatap dalam jarak
lik. "Bicarakan soal ini nanti. Aku t
gi, meninggalka
ngin. Di dadanya, cinta yang dulu begitu besar kini terasa hancur perlahan.
enar pergi, Ravian justru mulai menunjukkan
ut Nayara di depan galeri tempatnya bekerja. Pria itu jarang sek
an singkat sambil
anjang perjalanan, keduanya diam. Hanya su
ana?" tanya Na
tidak ingin kau pulang sendir
Tidak sedingin biasanya. Ada sedik
i wajah pria itu. Tapi Ravian terlalu pand
pintu untuk Nayara. Hal kecil itu
enarnya?" ta
apnya lama, lalu berkata, "Aku tidak
"Bukankah kau sendiri bilang
arah jendela, menghindari mata Nayara. "Aku hanya tahu aku tida
ara membeku. Untuk pertama kalinya, Ravian tida
sudah terlalu le
begitu, buktikan. Jangan cuma berkata tidak mau kehila
a menatap Nayara lama, lalu me
dar, pertarungan bat
tuk bebas, ia terjebak di antara dua dunia-yang
tidur, ia menulis
an terbesar. Tapi tetap bertahan setelah tahu tak
ara berdoa agar Tuhan memberinya keberanian untuk m
nginnya Ravian, ada rahasia yang
sisa hujan semalam membuat udara pagi sedikit menusuk kulit. Ia menatap sekeliling,
i dari suara samar deru mobil di garasi, Nayara tahu suaminya suda
k pernah dilepasnya, bukan karena berarti, tapi karena sulit melupakan makna di baliknya. Cincin itu simbo
umah tangga di apartemen mereka. Katanya, ia tidak suka orang asing berkeliaran di rumah. Maka Nayara melakuk
a "tidak siap kehilangan" masih terngiang. Bukan tatapan dingin seperti biasanya, tap
hu apakah Ravian benar-benar mulai peduli atau hanya
akhir suasana rumah terlalu menyesakkan. Galeri "Arsya Art Studio" adalah tempat di mana Nayara menemukan sedikit
u menyambutnya. Reva, sahabat sekaligu
u Reva sambil memeluknya. "Aku pikir
. "Aku cuma butuh wakt
a. "Istirahat... at
pahit. "Mungk
o, aku tunjukin karya baru dari seniman yang aku t
kelam, menggambarkan sosok perempuan yang berdiri di bawah hujan, me
san itu seperti mena
. "Rasanya aku seperti me
t. "Aku tahu. Makanya
ali bicara. "Kamu yakin masih kuat hidup seperti i
"Kadang cinta cuma cukup untuk membuat kita bertahan sebenta
kamu butuh tempat tinggal sementara, kam
"Terima kasih, Rev. Aku
galeri, menunggu taksi online yang ia pesan. Tapi sebelum mobil itu datang, sebuah mobil
Ravian dari
egun. "Kamu
anan?" katanya datar, tapi kali ini
avian yang tetap sulit ditebak. Tapi akhirnya ia ma
sesekali melirik Ravian, dan untuk pertama kalinya, ia menyadari pria itu tampak lebih letih d
kan?" tanya Na
vian pelan. "Kau
yaris tak percaya. Biasanya Ravian langsu
katanya h
kunjungi saat awal menikah-atas permintaan ibunya. Tempat
makanan yang bahkan Nayara tahu dulu adalah f
ka, hingga Nayara akhirnya membuka suara. "
jenak sebelum menjawab
ut-turut. Kau mengajakku makan. Bahkan bic
k permukaan kayu pelan. "Aku hanya sadar
punggungnya. "Sa
raku memper
tahu harus bahagia atau justru makin bingun
rot mata yang tak bisa dijelaskan. "K
ernyit. "Ap
per kecilmu di depan lemari. Aku kira
ku memang sempat be
an. "Dan entah kenapa, pikir
n datang membawa makanan, t
k butuh kamu berubah karena takut sendirian. Aku butuh k
akah aku bisa mencintai seperti orang lain
ergetar. Ia tahu Ravian bukan tipe
ucap Nayara dengan suara serak, "a
akan sempurna, tapi aku janji tidak
vian mulai pulang lebih awal. Sesekali ia menanyakan kabar Nayara, ba
nya masih ada rasa takut. Ia tahu cinta tak bisa
saat Nayara sedang membersihkan ruang kerja Ravian, ia
ta berambut panjang, tersenyum bahagia di tepi pan
an selalu aku bawa, meski ka
Ia menatap foto itu lama, tan
k pernah sedalam ini. Wanita di foto itu terlihat
bajunya. Saat Ravian pulang, ia mencoba be
?" tanya Ravian s
ab Nayara d
. Ada rapat de
n lama. Tapi kali ini, Nayara tidak bisa fokus. Matanya seseka
ti Ravian. "Aku menemukan sesuatu
nti meneguk
itu dari sakunya dan mele
, matanya membulat. Ia menatap foto itu la
ukannya?" suaranya
kerjamu. Siapa
Ia menarik napas panjang, lalu
n ludah. "Dia
n. "Dia perempuan yang
ayara keras. Dunia sep
i menikah?" tanyanya den
Karena dia meninggal-seha
rpaku. "M
. Aku yang meng
bisa ditahan. "Jadi selama i
ah cinta itu masih ada atau hanya rasa bersalah yang tidak pernah hilang. Tapi setia
ikah tanpa cinta. Bukan hanya karena ibuny
u bukan pengganti siapa pun, Ravian. Aku t
in dulu aku menikahimu karena alasan yang salah, tapi sekar
ya atau menjauh. Luka lama Ravian bukan sesuatu yang mudah dihapus
sekian lama, tidak ada kata yang terucap. Hanya diam yang penuh makna-diam anta
ia tahu perjalanan mer
ri luka, dan masa lalu yang