icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta Yang Tak Pernah Padam

Bab 2 Tiga hari sejak Nayara tahu siapa Liora

Jumlah Kata:1569    |    Dirilis Pada: 15/10/2025

i sejak percak

ghantui masa lalu Ravian. Sejak saat itu, rumah mereka terasa ber

i atas kaca. Ia berhati-hati agar tidak menggores luk

ngin. Pagi tampak tenang, tapi hati Nayara tidak. Sejak tahu kebenaran, tidur malam

seolah memanggil nama itu

ag

an kemeja putih dan dasi yang belum sempat diikat. Rambutnya masih sed

menegakkan punggu

di hadapan Nayara.

pelan. "Aku ngga

detik sebelum akhirnya berkata, "Tentang ma

uh waktu. Aku nggak menyalahkanmu, Ravian. Tapi jujur, aku belu

gguk pelan. "

n melirik jam tangannya, lalu berdiri. "Aku

ahut Naya

berhenti di dekatnya. "Aku... berte

terasa sesak. Begitu Ravian pergi, ia menyandarkan kepalanya d

udara baru, sesuatu untuk mengalihkan pikirann

"Aku tahu kamu bakal datang hari ini. M

yum samar. "A

aha bu

ggak me

u terlalu baik, Nay. Kadang aku pengin kamu marah,

"Aku marah, Rev. Tapi aku capek marah. Aku cuma

amu tahu kan, aku selalu ada kala

a dengan mata yang berair. "Terima k

membuatnya menarik syal lebih rapat. Tapi langkahnya terhenti saat melihat seseorang be

ra?" tanyanya d

ahi. "Ya, saya. Maaf

um yang tidak sepenuhnya ramah.

a langsung berpacu.

" jawabnya. "Aku

negang. Ia terpaku beberapa detik sebelu

n bicara. Tentang Ravian. Tentang apa yang

menatap wanita itu d

mu pernah cerita padamu kalau kecela

ar. Ia memegang kemudi mobil tapi belum menyalakan

arena nasib, kamu salah. Ada

lihat lagi foto Liora yang dulu ia temukan. Kali ini ia memperhatikan lebih teliti. Di

eletakkan foto itu kemba

ini cuma kebet

uncul, sedikit terkejut melihat Nay

sin meja kamu," j

jalan ke mejanya. "Aku deng

nya ragu. "Ravian, bo

ya s

ra berhenti sejenak, mencoba mengatur napa

agi, seperti menutup pintu yang tadi sem

emuiku. Namanya Larissa.

ayara tajam. "Di

al yang kamu sembunyi

memukul meja.

rlonjak.

an orang asing. Larissa itu gila. Dia udah lama nyalahin aku atas k

ia sampai data

k akan mau menemuinya. Ja

ian, kamu bisa aja bilang kayak g

jam, tapi ada luka di san

engin tahu

karena dia bilang ingin pergi ke luar negeri. Aku menyetir terlalu cepat. Mobil tergelincir di tikung

menemukan kejujuran dalam s

alau Larissa bilang lain, itu kare

perlahan, tapi hat

dup membuat bayangan di dinding tampak panjang. Ia membuka ponselnya dan mencar

to Ravian dan Liora di rumah sakit, tampaknya di

an selalu men

. Ia menatap layar itu l

ahu semuanya. Tolon

e di Sudirman. Wanita itu sudah menunggunya, mengenaka

ata Larissa, suaranya

tuh pen

ercaya Ravian? Karena malam sebelum kecelakaan, aku dihubungi Lio

erkejut.

ab. Liora pergi dari rumah Ravian malam itu, tapi Ravian mengejarny

ta apa-apa soal itu," bis

ia mengakui, semua orang akan tah

coba menahan gemetar di tan

nya di meja. "Ini hasil pemeriksaan rumah sakit. Nama Lior

nya memang ada salinan hasil medis. Semua tertulis jelas-t

ke aku?" tanya Nayara

arissa berdiri. "Kamu mungkin wanita baik, Nayara. Tapi berhati-hatilah

eolah berputar terlalu cepat. Antara percaya dan tid

natap layar laptop. Nayara berdiri di ambang pintu, memandangi pungg

panggil Na

u menol

u Larissa

iri, wajahnya beruba

ian. Benarkah Liora.

u berat hingga Nayara bisa men

matanya gelap. "S

ya buktinya." Nayara

s itu lama. Lalu perla

tuh pelan,

tegun. "Ja

Setelah kecelakaan, dokter yang bilang padaku. Aku nggak siap, Nayara. A

"Dan kamu menikahiku ka

"Awalnya, mungkin iya. Tapi lama-lama

a yang lebih menyakitkan, Ravian. Dicintai karena rasa bersal

, tapi Nayara m

atanya pelan. "Aku butuh wa

Baik. Tapi tolong jangan pergi. Aku akan cerita

is. "Kalau kamu benar-benar jujur, R

ereka sama-s

anpa henti, seperti langit ikut mena

a. Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, ia merasa

i bercampur menjadi satu, membentuk badai

tahu-pilihan apa pun yang ia amb

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka