Terjebak Nostalgia
pada Marilyn. Ibu dan ayah Marilyn tampak senang dan sangat berterima ka
rterima kasih pada paman Raz
, paman Razak sudah bekerjasama pada p
zak. Jiwa mata duitannya paman Razak muncul begitu pria terse
anyak, asalkan paman Razak berhasil membujuk M
ekerjaan semudah itu. Hanya membujuk kep
gkin menolak. Mengingat kehidupan susah keluarga keponakannya, lagian Marilyn bukanl
seharusnya Marilyn menjawabnya sekarang juga?" tanya paman Razak t
ekannya. Apalagi terkesan memaksanya, tentu saya tidak mau melakukan itu. Karena itu justru malah menimbu
ra detail rencana mereka, tidak sepertinya yang berpikiran pendek. Tadi
kalau tidak maka kemungkinan bes
idup keponakannya itu. Setelah sepuluh tahun berlalu, kenapa baru sekarang nama itu kem
ti paman Razak yang merasa sangat penasaran. Na
Razak kecuali uang. Ya, uang. Seketika ia tersenyum s
bila memiliki banyak uang. Uh,
lihat tingkah paman Razak. Dasar
arilyn. Tapi ini tidak, paman Razak seolah-olah menjadikan Ma
arkan keponakannya untuk pria yang pe
k benar-be
rkan kembali soal tawaran kerja yang
juga ia tidak sanggup berpisah dengan keluarganya. Berpisah
aya sekolah dan juga kehidupan sehari-hari mereka yang selalu pas-pasan. Bahkan terkadang kurang, belum lagi hutan
tan hidup yang engkau berikan pa
gan sendirinya, rasanya sangat ber
antinya adalah keputusan yang tepat
ketukan pintu di kamarnya. Tersenyum seraya membuka pintu, me
bahunya. "Paman Razak dan pria kaya itu
apalah dia mengatakan se
an jawabannya. Pria kaya itu sangat baik dan pengertian seka
nerima tawaran pekerjaan darin
ke kota itu." ungkap Marilyn. "Ibu jelas tahu dan
ang. Tapi mau bagaimana lagi, tidak ada pekerjaan yang meng
a kita nak. Jangan egois memikirkan diri sendir
angisnya sendiri. Marilyn tak mampu menolak
nerima tawaran pekerja
*
ambil keputusan ini. Tapi ia tidak pu
ng tuanya. Lagian sampai kapanpun Marilyn tidak akan
inya jika semua yang dia lakukan ini untu
putusan yang benar
ng dengan keputusan Marilyn. Akhir
bosnya, Feldo. Secepat itu juga Feldo mengab
bali ke sini, ke kota yang banya
ses, Feldo akan memberikan bonus p
pria itu, menanyakan bonus tambaha
." janji pria itu berusaha sabar menghadapi p
aku harap anda tidak berbohong." k
ga nomor rekening anda Pak Razak. Jadi jangan khawatir, saya
itan pada keluarga Marilyn.
damu. Kamu sungguh pria yang baik, menawarkan pek
telah mempercayai saya." sela pria itu tak ingin paman Razak menden
ikan terbilang cukup banyak u
adiknya yang hari ini tidak bersekolah
bu sama kalian." kedua adik Marilyn mengangguk sedih dan melambai-l