Terjebak Nostalgia
k yakin jika ide sahabatnya ini akan berhasil. Men
untuk kembali lagi ke kota ini? It
t Marilyn kembali ke sini." ka
rat apapun mereka akan tetap berusaha menco
enolak untuk kembali ke kota i
sudm
t sulit. Kehidupannya yang miskin pasti membuatnya sangat tersiksa. Biaya keperluan s
kalau kau ing
a tak acuh. "Jika cuma itu jala
Ia memang ingin Marilyn kembali padan
akukan. Tapi seperti yang Feldo bilang, jika cara
ku. Aku janji ini tidak akan lama, dan aku janji akan
ku saja, tapi juga ke dalam
angguk, "t
ks ya
ngan penuh semangat. Karena jika tidak, aku akan menarik kembali
ni akan hidup dengan penuh semangat asal lo bisa
ngacungkan kedua jempolnya pad
e kantor
nggeleng,
ngetan banget
besok-besok uda
nji
benar-benar bisa balikin
erasaan lo jadinya ancam gu
ong! Biar lo gak lupa ka
!" umpat Fe
ikit menyerahkan segala urusan k
an melakukannya. Kan, lumayan g
t ya." ucap Fe
man
Memangnya mau kemana lagi Ba
mendengarnya, "biasa
p biasa saja, sebab ia tahu jika temannya i
tuk naik ke atas ranjang. Bukannya sarapan Alvaro justru kemb
ani membangunkannya. Alvaro akan bangun
k setelah dia bangun dan memin
si banyak. Namun beruntungnya tubuh Alva
ua pria, begitupun dengan para wanita yang men
yang nyaris mendekati kata sempurna. Dan Marilyn leb
*
kota kelahirannya. Kota dimana penuh ban
desak membuatnya terpaksa me
ak bilang pria itu menawarkan lowongan pekerjaan sebagai pela
kaya itu besar. Marilyn sendiri saja sampai tidak percaya mendengar
luarganya jika ia bersungguh-sungguh dan
egitu saat kata sumpah terucap dari bibir pria itu.
sebentar untuk bicara be
ya Marilyn penasaran. Bagaimana bisa
rtanyaan seperti itu dari Marilyn. Tapi segera saj
ditanya lagi, tentu saja Paman banyak ken
ma sekali tidak bermaksud u
a itu? Jika tidak mau ya sudah tidak apa-apa, paman dan yang lainnya tidak akan memak
h. Padahal kan Marilyn bertanya secara baik. Lagian sej
sudahlah. Marilyn tidak ingin ber
ada Marilyn yang ikut masuk ke dala
tawarkan pria itu. Pria itu sendiri berharap Marilyn mau menerima taw
ranya. Jadi sebisa mungkin ia berusaha keras membujuk Marilyn
Marilyn pada ibunya. "Aku me
dan takut sayang?" tanya sang ib
n mencurigakan. Aku merasa kalau
umpah sayang. Ibu rasa dia tidak mungkin ingin menipu, apalagi membawa-
tap
an lagi coba kita bisa mendapatkan tawaran menggiurkan seperti ini? Cuma hari ini sayang, dan
tukas Marilyn pergi m
uanya atas sikap tidak sopan Mari
k apa-apa. Dia mencoba mengerti posisi Ma