Terjebak Nostalgia
ya pria itu ingin mengajak Marilyn bicara. Tapi ia bingung ingin memulai percak
tidak enak, seolah-olah ia membuat M
tanya pria itu sekadar basa-basi me
an anggukan kepala, enggan
u?" lagi-lagi Marilyn hanya merespon dengan gerakan tu
nya saja yang bersikap dingin. Taunya sosok
a saat merasa tidak nyaman saja? Seperti ini contohnya. K
ngu Marilyn yang tampak sibuk melihat pemandan
Sepuluh tahun sudah berlalu, apakah kota asalnya masih sama seperti
ertidur di mobil cukup lama. Marilyn tersentak bangun,
ereka akan sampai sekitar dua jam lebih lagi. Pria itu ju
g, "aku sudah tid
a juga sama saya." ucap
ndiri. Pasti pria itu menganggapnya wanit
kembali fokus menyetir dan Marilyn juga kembali si
pat. Marilyn panik karena tadi pria itu mengatakan akan samp
saya sangat lapar," pria itu menjelaskan lebih d
menebak jika Marilyn pasti lapar. Tapi Marilyn just
kin tida
pria itu tidak ingin memaksanya. Ia mencoba m
. Tetaplah di mobil jika tidak ingin ikut deng
idak membawa ponselnya agar nanti setelah sampai disana ia bisa menghubungi keluarganya. Ponsel
anggih, mahal-mahal, dan tentu saja keluaran terbaru.
ap bersyukur, setidaknya meskipu
i dan masuk ke dalam mobil. Ia menyer
asa gemas pada Marilyn yang diam s
rilyn keheranan nam
ika Nona p
nanti saja
." kata pria itu tersenyum geli pada
mang apaa
ia itu singkat dan
pria ini membelikannya makanan? Bukankah s
benarnya lapar." Marilyn terdiam mendengarnya, r
a. Dan kalau Nona Marilyn membutuhkan sesuatu bilang saja ke saya. Terma
ya saja aku merasa gugup dan juga malu. Entahlah, memang seperti i
a menger
nya, membawa Marilyn yang tidak lam
karuan seiring cepatnya laju mobil y
lah dulu ji
a membuka bungkusan tersebut
ng ayam, ikan, telur, dan juga berbagai macam o
king merasa tergodanya dengan berbag
hong, tapi tidak dengan perutnya
rilyn yang ingin makan dengan nyaman. Tak lupa juga
mbali melanjutkan perjalanan mereka hing
ah besar nan mewah dihadapannya. T
an rumah?" tanya M
gu kita di dalam." ajak pria itu berjalan lebih du
itu katakan. Hmm, kira-kira seperti apa ya rupa oran
emberi hormat pada pria yang saat
." kata pria itu memberitahukan pada pria
mengenali sosok Feldo, teman dari pri
ti Marilyn. "Apa kabar Marilyn?" sapanya h
menatapnya saja. Cukup lama sampai Feldo berdeham barulah Marily
do, kamu sendi
tmu lagi hari ini." Marilyn merasa tersipu mendengarnya.
dulu, rupanya sedari tadi tang
n sudah di bawain masuk?"
um T
taruh di kamarnya." titah Feldo y
at rumah ini. Dengan senang hati Marilyn mau, karena ia