IDOL
ncampakanmu? Kekasihmu itu? Kenapa kamu tidak mengabariku? Aku khawatir dan tidak bi
an juga badannya yang diputar-putar oleh Luc
u terdiam dan memperhatikan Raelyn dengan seksama. "Aku
sar kamu ini. Lain kali, jangan lupa bawa ponsel dan dompetmu. A
pulang dengan selamat. Tidak perlu khawati
ebih muda dariku, Rael,"
Well, aku tetap l
rasa khawatirnya hilang. Tidak perlu lagi mempermasalahkan ha
anku? Kamu baru menjawab sekita
gkah menuju gedung apartemen. "Benarka
semalam? A
dannya menatap Lucien. "Kamu tidak perlu mena
i langkahnya, tapi Lucien kembal
ompetku!" se
tuk
h, "Aku lapar, Ien. Jangan tanya-tanya lagi. B
menarik lengan Raelyn menuju mobil L
tidak membawa dom
estauran f
*
u punya selera seperti ini, Ien. Kupikir kamu ak
ewah yang begitu berkelas. Diiringi dengan alunan
seorang pr
itu seraya menggenggam jam tangannya. Itu kebi
ercaya," ucapnya
g manis? Atau apa?" tawar Luc
alah harganya. Dari atas sampai bawah, semuanya be
tengah dari ini, Ien. Haruskah ki
a aku terlihat seperti orang yang tidak bisa mem
annya sendiri Raelyn percaya seka
aja terlihat tidak bernilai, Ien. Jangan sia-siakan uangmu. Kita p
kainnya tidak cocok untuk memasuki restauran mahal seperti ini.
yang ingin kamu makan. Atau pesan menu yan
pria di hadapannya. Dan sepertinya Raelyn harus melay
a. Kamu tidak punya alergi apapun, kan?" tany
nggil waiter. "Selamat pagi Tuan
ga. "Hm, saya mau pesan menu seperti bi
r tersebut cukup bingung lalu melirik Raelyn dan seakan terin
dan tidak sengaja memanggil
, N
ung juga aneh. "Kenapa ka
elyn. "Ya? Kenapa kami harus mengus
hkan hanya memakai sendal hotel!" seru Raelyn. Be
rlu saya pesankan sepatu? Di seberang
formal. Dan kami berdua hanya berpenampilan aneh dan tidak jelas begini. Bukan
k dan menertaiwai meja Raelyn. Rasanya Ra
ang saja. Semua pelanggan di sini tah
setelah menjelaskan. Padahal Raely
Rael yang begitu pendiam dan dingin seperti b
ya tidak peduli masalah seperti ini. Tapi tetap saja restauran mewah membu
di sini mengenal kita berdua?" tany
lai cerita
a cukup jahat dan hanya membiarkanku untuk membeli setengah dari sahamnya. Tentang orang-orang di sini yang mengetahui kita, karena awalnya mereka ingin menutup restauran dan membiarkan kita makan hanya berdua
Dia seakan terbiasa dengan prilaku
Padahal aku sudah bilang untuk membeli rumah. Ken
tulisan tang
ng sekitar. Lucien memang aneh. "Ya tuhan! Tenang saja, Ien.
kabar Ibu
tiba-tiba saja terdiam. Wajahnya kembali d
ang, jangan pernah memb