Mr. Reagan
ra setelah tersadar dari lamunannya. Gadis itu menatap k
ang menjadi penyebabnya telah menghilang. Sepertinya pria asing itu meninggalkan jejak yang begitu
li pertama mereka berdua bertemu. Clara tahu pasti siapa-siapa saja yang pernah bertemu dengan dirinya. Dan tidak ada orang yang pernah bersikap seperti tadi kepada diriny
aneh," kom
ang aneh?
genakan hoodie bewarna abu-abu yang dipasangkan dengan jeans bewarna hitam lengkap dengan sneakers bewarna senada. Pria itu adalah Kev
u datang?" tanya
"Aku sudah berada di sini sejak tadi. Sejak ka
gan keadaan di sekitarnya. Bahkan ia tidak menyadari kehadiran Kevin yang berdiri tepat di
ya. Meninggalkan Kevin yang masih belum mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang sempat ia
menghampiri Clara yang tengah duduk di meja kasir. Gadis itu menenggelamkan wajahny
Ap
ng aneh?" serbu K
nyandarkan punggungnya pada sandaran kursi. Ia
walnya, aku berpikir dia ingin membeli bunga di tokoku. Aku b
n lalu meletakkannya di depan meja kasir. Pria yang menge
urkan ekspetasimu tentangnya? Hanya karena itu?! Hanya karena itu ka
anya saja, dia bertingkah laku aneh padaku. Tingkah lakunya benar-benar aneh. Sangat tida
itu padanya. Tidak biasanya gadis itu membicarakan orang seperti demikian. Kevin dapat memastikan bahwa ada sesua
? Apa dia berbuat mesu
epalanya. "Aku tidak y
La
ku sambil menyeringai. Tatapannya benar-benar tajam hingga mampu membuat bulu kudukku mere
mu?" Bukannya menjawab pertanyaan Clara, K
k. Namun, akhirnya ia menyerah. Tatapan penuh rasa ingin tahu di mata Kevin memaksa Clara untuk menjawab pertanyaan pria it
a seraya memegangi leher belakangnya. Gadis itu t
sebagai jawabannya. Membuat Kevin melototkan kedua ma
menceritakan semua tentangnya. Untung saja dia tidak berbuat ma
rat akan kekhawatiran. Pria itu tampak begitu tulus ketika mengucapkannya. Bagaimanapun juga, Clara adalah satu-satunya sahabat yang telah dekat dengannya sejak lama. Ia bahkan telah menaruh hati pada gadis itu. Namun, hingga saat ini belum pernah pria itu mengutarakan isi hat
a. Meyakinkan dirinya bahwa ada orang-orang yang peduli kepadanya mesjid kedua orangtuanya sudah tidak adalagi be
sesuatu, aku bisa menghubungimu kapanpun," ujar Kevin. Sem
nimpa Clara. Walau begitu, ia tetap berharap. Apapun yang terjadi kedepannya, tidak ada seorang pun yang tahu. Yang
bungi aku. Atau jika aku tidak bisa dihubungi cobalah untuk melarikan dir
il tersenyum. "Tenanglah, semuanya
saja," li