Mr. Reagan
rlihat mirip dengan Ny. Wilson. Namun, Ny. Michael memiliki pera
n sudah menyukainya saat pertama kali ia berbicara dengan wanita paruh baya itu. Begitupun den
uju toko bunga setelah ia kembali dari rumah Ruth. Wanita itu merasa sen
i beberapa meter tak jauh dari Emma Florist. Wanita itu memicingkan matanya
ra ketahui siapa pemiliknya. Wanita itu juga melihat seorang pria berbadan tegap tengah
. Sebuah kacamata hitam tampak bertengger di hidungnya yang mancung. Clar
toko bunga neneknya yang kecil. Sebuah pemikiran muncul di pikiran Clara.
? Ah, bukankah itu hal yang bagus. Aku akan membawa p
inya lebar-lebar. Wanita itu ingin se
atu?"tanya Clara sopan tak lupa dengan
itu dalam jarak yang lebih dekat seperti saat ini. Tubuhnya tinggi tegap. Begitu
buat terpukau dengan wajahnya yang begitu tampan. Semakin tampan keti
rta rahang yang begitu indah bak patung yunani yang dipahat de
jak tadi menutupi kedua matanya. Kini, Clara dapat
erdetak saat ia menyadari bagaimana tajam dan dalamnya tatapan pria itu yang langsung menusuk ke dalam m
anita itu mulai merasa tidak nyaman dengan pri
sesuatu, tuan
esan sangat mengintimidasi. Hal itu semakin membuat Clara merasa t
un selain membeku di tempat ia berdiri. Kakinya terasa berat sekali untuk melangkah. Entah mengapa, Clara tiba-
lepaskan tatapan matanya dari wanita itu. Kali ini dia memperlebar senyuman di bibirnya. Hal itu malah
ke arah hidung, Lalu turun ke bibir, hingga akhirnya tatapan pria itu berhenti pada leher jenjang Clara.
lara. Dari jarak sedekat itu, Clara dapat melihat dengan jelas betapa kelamnya tatapan pria
ulatkan matanya. Ia terkejut, namun tidak bisa berbuat apapun. Wanita itu
ekatkan bibirnya ke telinga kanan Clara. Tindakannya seperti itu, membuat Clara dapat merasakan nap
buat merinding setelah mendengar suara pria misterius itu. Tidak pernah sekalipun Clara mendengar suara seperti ditelinganya. Suara it
hu caranya berbicara. Suara pria itu, beserta tatapannya seperti sebuah sihir yang mengubah dirinya dalam sekejap mata. Begitu dal
mpaknya, pria misterius itu benar-benar menyukai bagaimana reaksi gadis yang baru ia temui itu. Di tatapnya lekat-lekat wa
jahnya. Ia kembali menegakkan punggungnya lalu menatap Clara. Tangannya
emudian masuk kedalam mobilnya lalu pergi dari sana tanpa mengatakan a
ntak lalu segera membalikkan badannya. Ia memandang ke arah mo