Nasip Sang GADIS MALANG
~~
dengan satu tangan dengan santai memegang setir, sementara tangan lain
terdengar, menciptakan suasana yang
bigel, matanya menyapu wajah wa
t room-ku, sayang. " ujarnya dengan suara datar na
k lemas, kepalan
gkat, suaranya ham
n, nadanya sedi
an itu tanpa izinku. Aku tidak
rsandar ke bahu pria itu dengan
asa terlalu lelah untuk member
tampak lemas, suaranya
ku sayang, tapi aku benar-ben
pas panjang, mencoba menenangkan diri d
stis. Pria itu keluar dari mobil dengan gesit, kemudian langsung mer
ang. " bisiknya, suara
melihat langsung be
rlihat sangat protektif sekal
nya nggak mirip. " Karyawan lain
ryawan lain menga
mandangnya. Pasti in
karyawan yang berbisik, membuat mereka
nunduk, wajahnya m
lalu erat di sini. " pin
ga wanita itu, berbisik dengan sua
tes, sayang. Mereka harus t
posesif menuju lift khusus, meninggalkan para karyawan yang m
ndangan tak percaya dan bisik-bisik y
~
ewah, suasana tiba-tiba berub
dengan lembut mendongakkan wajah Abigel, memaks
a itu sudah menyambut bibirny4 dalam se
auan Noah. Tubuhnya sedikit gemetar ketika bibir atas dan ba
uk Abigel, memperdalam ciumanny4 h
igel lemah, nafasnya
turun ke leher Abigel, meninggalkan jejak pa
lembut kulit leher Abigel yang masih
lemah, tangannya mencoba mendoro
atanya yang gelap menatap la
irmu ini, " bisiknya
tuk tidak melumatnya, sayang. Bi
ibirnya pada bibir Abigel, melumatnya dengan sebuah intensitas y
eka sendiri, sebuah dunia dimana Noah memerintah dan Abigel hanya bisa pa
I
us, memperlihatkan koridor me
gel, namun lengannya tetap erat melingkari ping
suara serak, menuntun Abig
ntu kantor, hampir tak bisa menyembunyikan kehera
sesaat sebelum akhi
n. Ada beberapa dok
itu, langkahnya tak melambat saat mele
n. " perintahnya si
ukakan pintu itu, d
an. " jawa
ah, dengan lembut Noah menuntun Ab
bih nyaman. " ujarnya sambil m
ubuhnya ringkih tenggel
dela kaca raksasa yang memperliha
anya yang megah, mengambil
n susu dingin untuk istriku. " perinta
jawabnya sebelum
yang masih terpaku pada pe
sayang? " tanyanya, s
membisu, tak ber
i dekat pintu pun, member
panggil dokter, Tuan
" jawab Noah den
ekarang lakukan peri
eluar, meninggalk
ari kursinya, mendekati
dengan mudah ke pangkuannya. Tangan besarny
a sayang? " t
u aku bilang gitu, juga percum
palanya di dada Pria itu. Noah langsung tersenyum puas, tangannya
g, aku akan menurutinya. " bisiknya, sebelum
ergi dariku
a yang tadi kosong kini berbinar pelan oleh
terikat dan tak ada lagi j
NEX