Nasip Sang GADIS MALANG
~~~
hari bersinar terik di luar jen
dudukkan Abigel di atas meja kerjanya. Dokumen-dokumen penti
memancarkan intensitas yangayang? " tanyanya dengan suara r
ncana pelariannya dengan Laura mulai te
enarik dasi Noah, menar
au. " jawabnya dengan suara yang
rena merasa sangat senan
u langsung menyerang wanitanya d
dak keluar, karena takut orang orang di l
" bisik Noah den
a pada dirimu a
tubuhnya sudah mulai berget
nya yang semakin terbuai. Tangannya menjambak rambut Noah dan
nya Noah membuat keputusan-keputusan bisnis penting, kini ia ju
tin, sayang? " tanya Noah tiba-tiba
lan. " jawab Abigel terpoton
" desak Noah, sementara tangannya
jalan-jalan, menghabiskan waktu berdu
dik sepupuku itu? " tanya Noah dengan
jawab Abigel, tangannya mencengkram
menghabiskan lebih waktu berdua setiap hari. "
igel, kepalanya ter
pinggangnya, sementara tangan Abigel b
__
alam-dalamnya, memastikan sesuaru yang panas itu
al, memburu, memenuhi ruangan
gel, menghirup dalam-dalam aroma wangi ya
ayang. " gumamnya serak, s
semakin merasa tidak percaya diri. " batin Abigel dengan mata
masih terhubung erat. Tubuh Noah seba
debar beriringan, pelan-pe
ringat dengan lembut, sementara di dalam tubuhnya
meeting sebentar lagi, Noa
an, namun tetap tidak
a aku masih ingin bercinta d
jut, dengan mata yang
tanyanya,
ringkih. Pergulatan panas mereka pun kembali berlanjut, hingga Noah yang
utih melingkar longgar di pinggangnya, tubuhnya masih
il setelan jas baru yang sudah ters
ubuhnya yang atletis. Kemudian ia berjalan mendekati tempat t
andangi Abigel yang masih terlelap pulas, tubuhnya ya
jah istrinya itu, yang masih sembab aki
jang, matanya tak beranjak dari w
ium kening istrinya itu dengan
berbisik penuh penyesalan yang hanya b
enggam dengan kuat, kini mengelus l
mungil istrinya itu yang sedikit bengkak akib
bigel, Noah akhirnya berdiri da
menoleh sekali lagi untuk memastikan
pelan-pelan, ha
langsung dihadapkan pada k
antal sofa terlempar tak beraturan, dan segala s
jika kita sudah bercinta sayang. " gumamnya
kat telepon kantor dan men
erapikan ruanganku. Sekarang. " perintahny
ng untuk melakukan meeting pentingnya, dua penja
pada Noah yang hanya membal
iapa pun masuk atau keluar. " inst
apa pun yang dimaksud, terutama adala
untuk menjaga Wanitanya itu tetap di sisinya membuatnya mengun
yang megah, suasana tegang terasa
kan dengan kursi kulit hitam mencipt
n layar presentasi tampak gugup, suarertumbuhan kita mencapai 20
n suara datar, matanya yang
kompetitor? Kenapa tidak
gup, keringat dingin mu
roses, Tuan. Akan
ndela besar di sebelah kanan. Namun pikirannya justru melaya
l ya? Kalung mutiara? Atau berlian? tap
amping Noah segera m
sesuai perencanaan kita. Tidak
nada suaranya tega
us tetap lancar. Tidak boleh a
pu seluruh or
ua tau konse
pucat, mengetahui betul bahwa perkataan ata
untuk memeriksa seberapa l
nya Tuan harus ke Restoran XX untuk mee
as panjang, berdi
an siapkan camilan, makanan berat, dan minuman favor
, Tuan. Ada salad buah, sushi,
an jasnya de
ngganggunya. Meeting dengan klien S
meninggalkan para karyawan yang masih terdiam dan
lai membiasakan diri dengan prioritas tuannya yang sel
inya dan kini berdiri di depan cermin besar di
g elegan di tubuhnya ,sederhana, tidak terla
luet tubuhnya, cukup modest namun t
yang masih lembap, ia pun ke
anya menatap berbagai hidangan yang tel
uah segar, memakannya dengan pelan s
n pukul 15:20, membuatny
di luar. " gumamnya l
gnya ke sofa, kedua matanya menatap
k mau pergi dari Noah
ya juga gue bisa terus
ncoba mengusir bayangan-bayangan k
gak bisa jagain gue. " lanjutnya dalam gumaman,
alau udah berurusan sama orang ya
-kaca, namun cepat diusap
an yang diberikan Noah, Abigel me
engaruh yang bisa dengan mudah menyakitinya j
untuk pergi , bukan karena tidak mencintai Noah, namun karena takut ti
bigel tahu tentang dunia Noah. Kehidupan pri
NEX