Gairah Liar Isteriku
osok itu dengan perasaan campur aduk. Ia merasa lega karena ternyata yang mengetuk pintu bukanlah Rama, Meski perasaan yang gak keruan bercampur dengan kegelisahan masih menguasai
tanya Nara, mencoba menyembunyikan
awab Dita lembut, matanya tajam menatap Nara, "Tapi aku harus memb
n layar pecah, berusaha memastikan sahabatnya untuk tidak memperhatikan buah dari kemarahan Rama tadi. Kehadiran Dita membawa suasana baru di dal
ya, Oops gak semua sih" ujar Dita mengambil posisi duduk di tepi tempat tidur, matanya menjelajahi ruangan den
antai, seperti berharap benda itu bisa memberinya jawaban. Setelah menarik napas p
it, seolah berita itu bukanlah sesuatu yang mengejutan, "Ketahuan? Hm, aku nggak bilang aku
dengan bingung sekaligus sedikit kesal, "Aku hampir k
kan, aku pernah berada di posisi yang lebih buruk dari posisimu saat ini? Dan aku belajar satu
elalu memiliki jawaban yang tak terduga, tetapi di saat sepert
n nada rendah seolah membisikkan sebuah rahasia besar. "Selama Rama belum punya bukti konkret atas pe
g, "Memainkan peran ..
mu adalah korban dari rasa curiganya, dia akan lebih mudah memaafkanmu. Pria cenderung
tetapi ia membiark
uatu yang bisa mengimbangi kesalahanmu
encari kesalahan Rama?" Nara
icik, "Kalau nggak ada, ciptakan. Percayalah, setiap o
kan nasihat, tetapi rencana itu terdengar berisiko dan bertentangan dengan apa yang i
n jawaban itu sebelumnya. "Mereka mudah dibohongi. Kita hanya perlu trik kec
rinya yang ingin menolak ide itu, tetapi ada j
lau kamu ingin menyelamatkan hidupmu, kamu harus bertind
mencoba menimbang-nimbang apakah saran Dita adalah jalan k
erjalan menuju pintu. "Kita bicarakan detail rencana ini besok. Malam
a jadinya tanpa kamu," ujar Nara akhi
nyuman yang sulit ditebak artinya. "S
ata sahabatnya terus terngiang-ngiang di pikirannya, memb
rmainan baru saja dimulai, dan Nara adalah bidak yang sempurna dalam rencana yang lebih besar. Ia merogoh
esai. Dia akan mengi
kembali ke dalam tas. Ia melangkah dengan percaya diri, seolah-olah dunia i
fikasi baru muncul. Kali ini, pesan yang masuk membuat senyumnya memudar. Matanya menyi
yang kamu rencanakan hmm? Hati-hati, Dit
tinya berdesir, perasaan takut seperti mulai memenuhi rongga dadanya. Udara terasa menjadi lebih berat, dan untuk pertama kalinya, aura percaya dirinya sedi
tapi siapa sebenarnya yang