icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Terjebak dalam Godaan Ipar

Bab 5 Aku memang mencintai kakakmu

Jumlah Kata:2064    |    Dirilis Pada: 01/10/2025

kecil untuk bayinya, mencoba menenangkan hatinya sendiri, tapi kali ini dadanya sesak sejak membuka m

dah siap menghadapi apa pun setelah tragedi menimpa keluarganya, tapi tidak

n pagi yang masih menempel di daun. Bayinya menangis pelan dari ranjang kecil di su

knya dengan suara gemetar. "Kalau bukan kar

t. Ada sesuatu dalam dirinya yang menolak meninggalkan Alexa

ah sudah tahu sesuatu. Alexander membaca koran tanpa banyak bicara, sesekali menyeruput kopi.

heningan. "Aku mendengar kau sering b

nnya berhenti di udara. "Saya..

m dingin. "Hati-hati. Tidak semua buku d

kan korannya. "Ib

ella, kakakmu dulu juga sering ke perpustakaan itu. Ia m

Ia ingin bertanya lebih jauh, tapi tata

bu?" ia membe

ngan itu. "Hanya sekadar mengingatkanmu bahwa ad

rgeser keras. "Aku harus pergi ke kanto

Isabella tahu: rahasia itu ada hubungannya dengan kak

exander di kantor, Isabella memberanikan diri kembali ke per

menyembunyikannya. Namun ia terus menggeledah rak, menarik buku-buku, dan akhirny

, foto, dan sebuah buku harian dengan sampul kulit lusuh. Saat ia membuka

ang berbeda. Aku tidak tahu harus merasa ba

rasa ditusuk. Ia membuka hal

menolak ketika hatiku memilihnya? Alexander adalah segalanya. Bahk

matanya jatuh ke halaman buku itu

enutup buku harian itu, tapi sudah terlambat. Alexander b

ukan?" suaranya r

. "Kenapa kau tidak pernah bilang? K

menutup pintu di belakangny

akakku mencintaimu. Dan kau mencintainya j

n menahan amarah dan rasa sakit sekal

. "Aku mengerti kenapa kau selalu dingin padaku

elukannya dengan paksa. "Aku bilang, kau tidak m

emang rumit, jelaskan padaku! Jangan biarkan aku terjeba

ngan mata Isabella. Dalam tatapan itu,

a akhirnya, suara bergetar. "Ta

, tidak mengerti

ipaksa menikah. Itu bukan pilihanku, bukan pilihannya. Tapi di tengah semua tekanan keluarga, kami... menemuk

erang, hatinya kacau. "Dan aku? Aku

menginginkanmu masuk ke lingkaran ini. Tapi setelah kecelakaan itu

ku harus hidup, Alexander? Dengan bayangan kaka

punya jawaban. Yang kutahu, semakin aku mencoba melupakan dia

uangan. Isabella merasa dadanya

ya bayangan kakakku yang kau lihat padaku?

ku tidak tahu lagi, Isabella. Tapi yan

hebat. Bukan jawaban yang ia inginkan, ta

enatap langit gelap penuh bintang. Angin malam me

di sini, aku akan

ulas di ranjang kecil. Seketika hatinya mencair.

leh. Alexander berdiri di sana, hanya mengenakan ke

sa tidur?" ta

enggeleng,

Aku tahu aku sudah membuatmu menderita. Tapi percayala

ata berkaca-kaca. "Kalau begitu, bukt

tangan Isabella, menggenggamnya erat. Genggaman itu hangat, ku

Aku tidak akan melepaskan tanga

pertama kalinya, ia merasakan kehangatan yang tulus dari Ale

n tumbuh untuk pria itu, dan rasa bersalah kare

am, menatap keduanya dari kejauhan.

u benar-benar tenggelam, aku akan menghancurkanmu dengan rah

tahu bahwa perang yang seb

erlelap, namun pikirannya masih berkecamuk. Ia berbaring di tempat tidurnya, menatap langit-langit yang

de

berharap bisa mematikan semua pikiran yang mengganggu. Tapi semakin ia berusaha menolak, semakin jelas bayangan wajah pria itu m

?" bisik Elara pa

a melihat kejadian siang tadi ketika mereka tanpa sengaja bersentuhan di dap

nya. Pria yang seharusnya sama sekali tidak boleh ia sentuh. Tapi m

k terbaca, karena pikirannya melayang entah kemana. Sejak beberapa minggu terakhir, ia merasa hidupnya t

ar

dua telapak tangan. "Astaga, a

enyayang, lembut, dan begitu pengertian. Tapi entah mengapa, kehadiran Elara membawa sesuatu yang berbeda.

h emosi bercampur bingung, seolah gadis itu juga b

Ia menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri. "Aku harus berhenti. Ini s

sol sedang menyiapkan sarapan, Kaden duduk di meja makan membaca

n jus jeruk di kulkas?" pin

t membuka kulkas, seolah takut kalau dirinya terlalu lama berdiri di sana akan

up untuk membuat napasnya tercekat. Kaden buru-

sol sambil menuang jus ke gelas. Elar

erhatikan Kaden. Tapi tubuhnya tidak bisa diajak kompromi. Setiap

n tidak ikut karena ada rapat mendadak. Sepanjang perjalanan, Elara h

rus," tanya Marisol sambil menatapnya

"Nggak apa-apa, Kak. La

a sama aku ya. Kamu tahu

membuatnya semakin merasa berdosa. Bagaimana mungkin ia bisa menyimp

rahat. Elara keluar ke taman belakang, mencoba menenangkan diri dengan u

ya tersentak. Saat menoleh, Kad

sapanya

-cepat menu

duduk?"

n tercipta. Hanya suara burung da

u tahu kita sama-sama... merasakan sesuatu. Tapi ini sa

i yang bergejolak. "Aku tahu. Aku juga nggak

lam. Ada luka, ada keinginan, ada keragu

nya Elara berdiri buru-buru. "Aku masuk dulu,

gnya yang menjauh, merasa hatiny

jam, sudah lewat tengah malam. Dengan langkah pelan,

di balkon, sendirian, menatap langit. Lampu redup membu

u, hatinya berperang

ilih m

tidur?" ta

terkejut melihat Elar

ening kembali tercipta, namun kali ini berbeda. Ada energ

sik Elara. "Karena aku tahu ini salah

panjang. "Aku juga

a yang menahan diri. Perlahan, jarak di antar

di batas terakhir? Malam itu, Elara dan Kaden tahu bahwa satu pilih

itu sudah tumbuh. Dan tidak ada yan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka