Tamu Selepas Subuh
tok
Aku yang baru saja selesai melaksanakan salat
tok
ak.
ut lagi, aku pun mengintip dari balik korden jendela, memasti
an pintunya!" ucap
hem kotak-kotak biru, dipadu dengan celana jeans
ndong seorang bayi, sambi
tok
ba
, setelah yakin, jika yang mengetuk
pku lembut, membuka obrola
ak semalam, karena suamiku bilang akan pulang
wi, ya?!" ta
i sorot lampu, jika gadis ini amat caant
eringat, yang membua
ni, dia malah berkeringat? Apa mu
a? Kok sepertinya, saya belum pernah ber
enitipkan anakku ini, Mbak. Tolong rawat dia dengan baik, sayangi
i mungil dalam gendongannya padaku.
polisi yang datang, dan menuduhku mengambil bayi ini,
Aku tak punya banyak waktu. Jadi, untuk terakhir kalinya, aku mohon,
rtinya, dia sedang tidak berbohong. Dan aku bisa
kamu mau ke
a sedikit perlengkapan dan susu," ucapnya la
, sambil menangis dan berucap, "maafin mama ya, Nak. Mama
u rumahku, dan tahu namaku?!" Aku tent
akan tahu semuanya. Terima
a menoleh lagi. Sebenarnya, aku ingin berteriak menanyakan namanya dan
anya terbuka. Tampan dan sempurna, namun raut waja
n. Kubawa masuk ke kamar bayi itu, dan menurunkannya di ranjang. Selim
Matanya menatapku, dan dia menghadiahi sebuah senyum. Sungguh teramat g
Namun, itu adalah hal yang mustahil, karena rahimku sudah lama diangkat, setelah adanya
u, yang kuletakkan di nakas. Se
apangan ada kendala, dan harus segera diselesaikan. Jadi m
erima dari Mas
ri ini 'kan, ulang tahunnta Fika, dia juga akan pu
uda gede, Ma. Masak mau diulang tahunin terus? Biar
rserah kamu s
ang bayi ini pada Mas Hasan, tapi kuuru
iba-tiba menangis. Segera kuambil botol susu dari saku
ai sekarang, aku mama kamu, ya, " u
a jadi amat mirip sekali dengan Mas Hasan suamiku. Seketika pikiran buruk ke
***
ng Lio, aku memasak dari tadi dan kini sudah selesai. Masakan ini kubuat sp
asuk, ternyata itu dari Fika, anakku. Langsung ku
k?" ucapku membuka percakapan
di kampung Wonorejo. Ini aku mampir dulu un
ki-laki atau perempuan,
k sekali, dari mulutnya keluar banya
ri rumah kita, Fik...sudah kamu sekarang cepat pulang, Mam
Ma...waal
r, untuk meletakkan Lio yang telah tidur. Karena, aku ak
sudah sampai di rumah, saat ak
gal tadi, aku sempat memfotonya," ucap Fi
e
yi Lio tadi. Memakai hem kotak-kotak warna biru, dan celana jeans hitam. Dan tentu sa
ggal dengan mulut berbusa? Padaha