Tamu Selepas Subuh
ping. Sebuah tanda pengenal sepertinya," ucap Fik
wasta di kota sebelah. Adelia Putri Cahyani, nama yang cantik secantik orangnya, da
, Ma. Dia seumuranku," ucap Fik
nya menjalin hubungan gelap dengan seorang gadis sepantarannya, dan kini meni
ri titik nol sejak dua puluh satu tahun yang lalu, kini malah ketahuan sering bermain a
Aku juga tak menyangka, jika papa bisa berbua
. Kita harus kuat, karena ini semua sudah terjadi," ucapku se
t kecewa. Aku akan membalas semua perbuatan Papa i
ih belum bisa berfikir j
ang mata duitan gitu, Ma. Tapi, aku tak percaya, malah hingga kini, aku tak
oekk
ngan keras, dan tentu membuat
sana buatin susu dulu, biar
l susu untuk bayi mungil ini. Dan tentu
pada kami, sesekali menunjukkan lidahnya. Aku dan Fika pun tersenyum dan merasa t
ip sekali dengan Papa," ucap Fi
pan. Mama gemas sekali!"
cana Mama denga
apku sembari me
Adelia. Apa Mama masih mau merawatnya? Apa
un, jujur kali ini aku sangat bingung ingin menjawab seperti apa. Hati dan pikira
ur, tentu saja hati mama amat hancur, dengan perselingkuhan papamu itu. Tetapi semua ini ta
erti anak sendiri. Insyaallah, mama a
, air matanya yang jatuh, dapat
yang nangis sih, Fik? Ayo kamu harus kuat, karena kini hanya kamu
aku akan selalu ada bersama Mama, kita rawat berdua bayi Lio, dan kita balas semua kecurangan papa
Lio kinilah semangat hidup Mama." K
cari informasi tentang Adelia, Ma. Letak ka
Mama, kenapa tidak pada keluarganya? Lalu, kenapa tiba-tiba dia meninggal? Bunuh diri, ata
kita juga harus berterima kasih pada Adelia, jika dia tak menyera
papa sangat royal pada mereka. Jadi, mulai sekarang, kita harus mengamankan hak kita, Ma. Dari pada ua
mulus menutupi kebohongannya, maka kita pun harus pandai ber
ah kami berdua, senyum seorang