Cinta Rahasia Dibalik Identitas Tersembunyi
Rover Defender berhenti di pinggir hutan yang rimbun, dedau
enuhi udara, bercampur dengan s
ereka. Erik, dengan rompi pancing usang yang tetap rapi, menenteng joran pancin
, handuk, serta camilan-keripik kentang, bisku
wa roti, pisang, anggur, apel, dan botol air mineral, topi le
Daniella menginjak ranting kering yang berderit, sementar
yang bercicit dan angin yang bersiul lem
elan, memantulkan cahaya matahari seperti cermin
of hitam di atas rumput, aroma plast
atu-batuannya besar," kata Daniella, matanya
g menyentuh tikar yang dingin, lalu duduk
gemericik air sungai yang menenangkan, me
nnya, merasakan kebebasan yang
mpan dengan cekatan, tangannya yang kasar
tegis. Akhirnya, dia duduk di atas batu besar, melempar kail dengan gerakan terlatih,
atinya sedikit kagum pada ketenangan pr
eheningan damai, hanya suara air
erak, dan dengan gerakan cepat na
nya, mengangkat joran tinggi, ikan trout menggeliat di uju
a ikut mancing!" teriak Daniella, bertepuk tangan keg
Erik, kaos dan celana pendeknya membuatnya tam
ambil alih joran dengan tangan penuh antusias
isiknya, suaranya pelan takut mengu
ancing seharian cuma dapat satu ekor ikan saja," ungkap Erik, ter
, Tuan
ali pancing bergerak, me
kannya terpancing, ayo tarik!" k
tangannya gemetar karena excited
arik pelan dulu," kata E
ya?" sebut Daniella lagi, w
g tangan Daniella, jarinya yang kasar menyentuh kulit l
karena ikan, tapi sesuatu yang tak bisa dia jelaskan. Bersama, me
ekor ikan, tawa Daniella menggema di tepi sungai, luka
Daniella ke bagian sungai yang lebih tenan
ar juga ya," pesan Erik, suaranya penuh kekhaw
ngan. Dia berenang, menyelam tanpa alat bantu, kepalanya membenam ke air yang tak t
ejauhan, hatinya bercampur kagum dan cemas. "Dia seperti pu
aawww, apaan ini!" jeritnya kencang, berdiri tegaktungnya berdegup kencang. Dia merangkul pundak Danie
Erik, memeluknya kuat, wajahnya bersembunyi di dada pria itu, a
eperti ular!" katanya gemetaran, tubuhnya menggigi
kaki Tuan Putri," kata Erik, suaranya m
njang gitu," sebut Daniella, masih gemetar
atir. "Iih, serem banget. Aku ketakutan sampai kakiku kayak mati rasa
k, menunggu anggukan Daniella. Gadis itu mengangguk pelan, kep
ai yang lembut dan batu-batu licin, menuju tepian. Air me
pucat, rambut pirangnya basah menempel di pipi. Dia memeriksa kaki
lau pun ular, hanya lewat kaki Tuan Putr
a, bibirnya gemetaran, tubuhnya
i. Jangan takut lagi ya," kata Erik, memegang tangan
rambut dan wajah Daniella dengan hati-hati, lal
di balik semak dan pohon itu. Nant
sih berdegup kencang, tapi rasa aman mu
gan blouse biru bermotif floral selutut dan lengan pende
njang, menggigitnya perlahan sambil memperhatikan Eri
bakar bercampur aroma ikan trout yang dib
nghabiskan roti dan mengambil apel hijau
daun pisang besar di tikar, aroma gurih menggoda. Daniel
, meniup tangan
a ya," kata Erik, mencuil potong ikan dengan ha
presi manja, membuka mulu
pikir panjang, dia meniup ikan lagi,
embuat jantungnya berdegup tak karuan, keb
Daniella, tersenyum
awar Erik, su
a menghabiskan dua ikan trout, perutnya kenyang, dan untuk
nnya sama?" tanya Daniella, rasa in
saya jumpai di sini, seperti ikan pike," sebut E
tani dan beternak sapi perah ya?" ta
arley untuk sereal dan pakan ternak, peninggalan almarhum kakek nenek say
na?" tanya Daniella, suaranya pelan, mer
s panjang, matany
tara yang sedang bertugas saat itu. Ibu saya meninggal saat saya berusia t
diam, hatiny
awa. Maaf juga kalau aku membuatmu teringat mereka," katanya, memegang tan
at langsung wajah ibu dan ayah saya. Semoga mereka tenang di sana,"
tas sana," kata Daniella, menatap la
n, saya gak punya fotonya selembar pun. Bibi juga tidak tahu asal usulnya,
tidak tahu ayah saya tugas dimana. Jadinya saya benar
ng baik dan sayang pada saya, membesarkan saya sam
jika kamu tak punya keluarga lagi, hidup sebatang kara," kata Daniella, suaranya penuh empa
ak resmi jadi sopir Tuan Putri. Saya akan pulang pada liburan musim
-cerita Erik membuatnya merasa lebih dek
g dan makan. Tanpa basa-basi, dia merebahkan kepala di pangkuan
gia, tapi dia membiarkan gadis itu terlelap, waj
hnya, dan dengan tangan gemetar, Erik memindahkannya ke
t pipimu, merasakan bibir itu," batin Erik
tak peduli statusku, memanfaatkan kesempata
lan, hatinya penuh cinta yang h
kamu," gumamnya dalam hati, matanya tak
langit berwarna oranye lembut saa
k di atasnya, kepalanya ma
upanya," katanya, bangun dan duduk di sampin
t Erik, suaranya lembut, hatin
la, memakai sepatunya, mengosongkan kera
ak hingga menemukan rumpun gooseberry, mulberry, dan raspberry liar
u Daniella sumringah, memetik dan langs
anya?" tanya E
niella, tersenyum lebar, jari-jar
ngnya dia mau makan berry liar? Kenapa gak beli
n mulberry, tapi sekarang kebunnya sudah dijual da
an dahi, rasa curi
kamu gak mengakuinya, aku yakin kamu pasti suka k
nya berdebar-dia tahu in
nyukai gadis lain, bukan Alecia," ungkapnya, suaranya pelan tapi juj
aku pengen tahu apa aku kenal gadis itu, atau gadis dari desamu?" tanya
a mengejar kupu-kupu," kata Erik, suaranya penuh nostalgia, matanya menerawang ke ke
cinta padanya pada pandangan pertama. Mungkin terdengar le
tersentuh tanpa tahu bahwa
sa?" tanyanya, memetik r
ari. Tapi, saya hanya bisa mencintainya diam-diam. Dia tidak pernah tahu kalau saya suka dan sayang s
ia juga suka sama kamu," sebut Daniella, suaranya penuh semanga
anya. Dia tak mungkin bisa saya gapai. Dia terlalu tinggi," jelas Erik, suaranya pelan
a dulu? Siapa tahu dia membalas cintamu," kata Daniella
juga sudah punya calon suami," jelas Erik, suaranya penuh
mi, mending mundur aja. Gak ada gunanya mengejarnya, itu akan sia-sia," kata
aya, apalagi menjalin hubungan sebagai pasangan dan bersatu dengannya. Ta
gap kehadiran saya sesuatu yang penting baginya. Saya berharap dia selalu
h kata-kata Erik, tak menyangka pria se
u hari nanti, kamu akan menemukan gadis yang kamu cintai dan kalian bis
cintai, tapi tak mungkin bisa saya miliki," batin Erik, hatiny
ka berjalan kembali ke mobil, langit senja
gan, dengan Daniella dan Erik sama-sama menyimpan perasaan yang
**