Cinta Rahasia Dibalik Identitas Tersembunyi
baru diresmikan terasa seperti mimpi yang memudar, dengan
di taman sekitar, tapi hati Putri Daniella sudah gelisah, campuran an
ipitnya menari lembut ditiup angin, heels hita
, pintu belakang terbuka, wajahnya tetap tenang
iella saat masuk ke mobil, suaranya penuh otoritas
al di dinding sepa
tadi sekilas dilihatnya, seperti portal ke dunia do
rsi pengemudi. Melalui kaca spion, dia melihat wajah
, suaranya lembut tapi tegas, sepe
agi. Khusus untuk berangkat saja. Karena n
hi, matanya menyipit penuh ke
nurut!" geramnya, suaranya naik oktav, memb
u ini berani menentang? Dia terbiasa de
jelas Erik, tangannya memegang kemudi dengan ma
ri Pangeran Gustav mengajarkannya unt
ewati jalan biasa, dengan waktu normal. Buka
u?" bentak Daniella, wajahnya memera
a rendahan, yang harus nurut
g dia pelihara sejak kecil, tapi di balik itu ada sediki
belum selesai bicara, suaranya tetap tenan
urun saja!" teriaknya, melempar sarung tangan hitamnya ke arah
e lantai mobil, simbol da
ingin memulai hari pertama dengan konflik, tapi dia jug
mai dengan lalu lintas sore hari, suara klakson kenda
ang lewat jalan tadi. Kamu pilih mana?" ta
ntara kemarahan dan kerapuhan di mata gadis itu. Akhir
i, kita pulang l
ma, tapi dia tak ingin gadis itu ben
ahu diri, gak tahu posisinya siapa, membantah saja kerjanya," ge
aja nanti aku akan pertimbangka
ng clutch dengan erat, hati campur ant
, tapi pikirannya berputar, dia t
tedral tua, dinding batu kuno yang basah oleh h
i khusus, angin sejuk menyapu wajahnya
masuk dan melajukan mobil ke lorong
kupu-kupu yang menari, bunga dahlia mekar, putri duyung yang misterius
jalan ini!" Matanya berbinar melihat mural itu lebih d
ong yang lembab. Dia mengambil ponsel, memotret gambar tembok
nstagramku," katanya pada diri se
inya dengan mata penuh perhatian, khawati
ng jangan memposting lorong ini ke medsos. Ini lorong raha
lik, wajahnya
yang kusuka. Ngerti!" katanya berang, suaranya bergem
jaga kerahasiaannya," jelas Erik dengan suara
n membuat publik tahu. Bayangkan
gan kepercayaan Pangeran Gustav, tapi lebih da
ilnya mengakui kebenaran kata-kata itu. Akhirnya, dengan meng
badi. Tapi semangatnya belum pudar; dia melihat undakan tangga di
e sana, lihat a
suaranya penu
. Itu tangganya basah dan licin abis diguyur hujan tad
an, tapi gadis itu menepisnya de
u! Aku mau naik ke atas," perintahnya sewot,
mencoba protes, hatinya ber
ap anak tangga itu sampai kering. Sekarang
hatinya bergejolak antara
putih yang menempel di tubuh atletisnya, l
a berdiri di atas,
aik sendiri. Gak perlu
tir, jadi harus membantu untuk naik ke sana
a sendiri! Cepat tu
turun, tapi
sebaiknya lepas h
a pakai heels. Gak usah ngatur-ngatur. Ming
lan, langkahnya percay
unan di balik dinding, angin sejuk menyap
biasa yang bebas. Erik di bawah terus mengawasi, jantung
un perlahan. Erik mendekat, naik
pegangin tanganku. Aku bisa sen
di anak tangga ketiga terakhir, ka
, menangkapnya dalam pelukan kuatnya, tangannya merangkul p
utri Daniella yang manis menyentuh hidungnya. Sesaat, mata mereka bertatapan, mata hijau D
Daniella, mendorong tubuh Erik dengan kasa
angkah, kakin
jeritnya, ham
kul pundaknya, memap
penyesalan. Dia membuka pintu belakang, membiarka
pannya, mengangkat kaki kiri gadis itu pelan, m
enyentuh kulit halus Daniella, hati berdegup an
rkan saja, meski hatinya ca
emua gara-gara kamu. Dasar tolol, gak becus," k
edikit? Kakinya memang keseleo,"
g, jadi tahu bagaimana mengatasi kondisi ini. Putri t
u, menekan otot dengan ibu jari
erit Daniella, menahan sakit, kukunya mencengkram bahu Er
er tubuh ke jok. Erik menutup pintu, duduk di bela
erintih sepanjang jala
at saja. Saya jamin, besok pagi sudah tidak sakit l
anya aku pecat kamu jadi sopir, tapi kamu siap-siap mendekam di penjara karena telah membuatku terlu
ca dashboard, matanya p
rakhir. Aku pastikan kamu dipecat setelah ini, dan keluar dari istana. Aku gak
a, hatinya be
ik. Tapi baru tiga jam kerja sudah membuat aku celaka seper
cahaya oranye menyinari gerbang megah. Daniella tur
tergopoh-gopoh, mengambil alih
iku keseleo. Awas aja kalau sampai informasi ini keluar
nyeri, tapi dia tolak tim medis. Dia langsung h
staf di sayap istana, ruangan sederh
langkan lelah hatinya. Berdiri di depan cermin, tubuh tingginya 188 cm yan
ersenyum penuh arti, mata teduh
undah. Mungkin karena sentuhan itu, jeritan itu, membuatnya merasa
mulai jatuh seperti harapan yang rapuh, tapi Eri
**