Cinta Rahasia Dibalik Identitas Tersembunyi
r matahari musim gugur menyusup melalui pepohonan tinggi di sekit
a, bercampur dengan hembusan angin sejuk yang membawa
mondar-mandir di dekat pagar istal sejak setengah jam lalu, matanya mena
break dengan Felix membuatnya merasa kosong, tak mood berkuda
atinnya, langkahnya gelisah, tanganny
tas ransel besar tergantung di bahu, rompi pancingny
penuh perhatian saat melihat
rena ini hari libur, saya berencana keluar untuk menghabiskan waktu liburan saya. T
g tidak baik-baik saja setelah pertemuan dengan F
terangkat, tatapannya taja
a cepat, suaranya tegas meski
api gimana kalau sewaktu-waktu aku ingin pergi ke luar nanti?
Daniella yang biasanya angkuh kini tampak s
k pergi, saya akan turutin," jawabn
uaranya setengah mengejek, tapi ada sedikit iri yang tak disadarinya, b
an mau ngedate. Saya tidak punya pacar," sebut Erik, suaranya jujur, matanya menat
h jam kerja? Kenapa sekarang pergi pagi?" tanya Daniella la
raspberry, raspberry, dan mulberry lagi berbuah. Mau metik juga, pesanan Nona Alecia," jelas E
nya tajam seperti duri, hati terasa panas mengingat rumor Felix yang mengak
aranya tetap tenang, tapi hatinya teriris, dia tak ingin
u ditanya pasti ngakunya cuma sekedar teman. Basi tau," balas Daniella, suaranya penuh
Erik pelan, hatinya ingin menjelaskan l
juga. Emang mau pergi naik apa dan kapan pulang mancingnya?" tanya D
ngai. Mungkin sore nanti saya pulang, Tuan Putri," sa
etik buah berry-berryan," kata Daniella tiba-tiba, suaranya
ya? Ke sungai, ke hutan?" tanya Erik, suaranya kaget, mata
an suntuk banget hari ini, kalau cuma di istana. Lagi gak mood juga jalan-jalan ke kot
empat yang jauh dari istana, itu melanggar aturan dan prosedur istana,"
intah, aku sendiri yang mau," kata Danie
a pengawal minimal dua orang yang mengikuti Tuan Putri. Lagi pula ini di luar agenda dan
ita bisa pergi ke hutan lihat kunang-kunang. Kenapa sekarang tidak bisa?" sew
an Putri, memberitahukan kepada Pangeran Gusta
saja kan? Bukan sesuatu yang sulit k
tav dulu untuk membawa Putri ke su
sama Paman," kata Dani
ja tapi tegas. "Paman, aku mau ikut manc
ebun belakang istana, suruh si
telepon. "Pamanku meminta kita temui dia di keb
tri," kata Erik, mempersilak
ugur, mereka tiba di kebun belakang, lahan hijau luas dengan tanama
kotor, ditemani istrinya Natascha yang cantik dengan sen
sapa Daniella, suaranya
amanmu ya?" tanya Natascha, wajahnya
n pergi memancing," ka
di mana?" tanya N
encuci tangannya di keran dekat, lalu mengajak mereka. "Ayo bicara d
wah pohon ek besar, angin sejuk meny
n terpencil. Gak takut ada binatang buas atau ular?" kata Gustav, suaran
uk Daniella pada Er
stana musim panas di Gerdrak saja ber
an aku gak mau dikawal," kata Daniella bersikeras, suara
mu bisa memancing?" kata pamannya
ani dia, duduk di bebatuan, mau foto, videoin sungai, alam, hutan dan selfie. La
anku baik-baik. Awas saja kalau sampai dia celaka atau kena
baik-baiknya," kata Erik, suaranya mantap, hatinya berde
beracun yang lagi berbuah. Jangan pergi tanpa kasih tau sopirm
a mulai ringan, petualangan ini tera
anyaman untuk berry, kaos lengan pendek putih, celana pende
sa bebas, seperti gadis bi
ver Defender yang tangguh, mesinnya sud
hati, matanya melirik sekilas, kaos pendek yang memperlihatkan bahu mulus Daniella,
e hutan. Gak ada orang di sana. Gak ada yang lihat aku pakai pakaian begini kan?" kat
i siang hari. Belum lagi mungkin banyak nyamuk, ada ulat, dan serangga juga, banyak ilalang, tanaman berduri nanti
! Males banget berdebat dan dengar ocehan kamu," ka
ku khilaf dan tidak bisa menahan diriku nanti?" batin Erik, hatinya perang antara tugas dan perasaa
epatan masuk, hari makin siang," teri
hatinya berdegup, petualangan ini te
tengah hutan, debu jalan setapak menari di belakang, meni
a, lupa sejenak luka Felix, sementara Erik fokus menge
**