icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Rahim Yang Mengkhianati

Bab 3 Beberapa hari setelah malam yang penuh keheningan

Jumlah Kata:1204    |    Dirilis Pada: 11/09/2025

i rumah yang sama, tidur di kamar yang sama, dan berbagi ruang makan yang sama. Namun, secara emosional, ada jurang yang terbentang di an

gan kata-kata penuh emosi: ketakutan, kesedihan, rasa bersalah, dan cinta yang tetap ia rasakan untuk Rafif. Namu

ini?" tanya sahabat Lina melalui telepon.

arus bisa meyakinkannya. Tapi ibunya... rasanya aku tidak pe

sabar, Lina. Ini memang berat, tapi Rafif masih mencinta

a rapuh. Aku takut sekali kalau semua ini runtuh lagi. Aku hamil, dan

ng lama ia tahan kini mulai bangkit kembali. Ia ingin memastikan semuanya. Ia ingin benar-benar tahu siapa Lina sebelum m

yang Lina jalani sebelum menikah. Namun, Rafif, dengan rasa curiga yang masih menghantui, menafsirkan pesan-pesan itu secara berbeda.

a... aku ingin bicara. Kita perlu membicarakan hal ini secara terb

tetap tenang. "Baik, Bu. A

ngan anak Rafif... dan dengan hubungan kalian. Aku hanya ingin yang terbaik un

elalu jujur. Aku tidak pern

ngerti... sebagai ibu, aku tidak bisa begitu saja percaya. Apalagi dengan sejar

if tapi juga dari keluarganya. Ia ingin menjelaskan, ingin membuktikan bahwa cinta dan kesetiaannya

upan masa lalunya. Setiap jawaban yang ia dapatkan memberi sedikit kelegaan, tetapi rasa curiga yang tertanam terlalu dalam untuk hila

lu. Ia membuka beberapa pesan lama dan menemukan beberapa hal yang membuatnya ragu. Beberapa pesan itu membahas hubungan Lina dengan seorang teman

etapi juga harus menjaga kesehatan dirinya dan anak yang dikandungnya. Ia mulai lebih berhati-hati dalam berbicara, lebih menahan di

dan lebih sering menyendiri. Lina berusaha tetap sabar, tetapi setiap kali ia melihat Rafif, hatinya terasa sesak. Ia merasa

rcaya pada Lina dan ingin menemukan kebenaran yang tersembunyi. Ia sadar, jika ia ingin menyela

akukannya. Rafif menatapnya, dan sejenak ia merasakan rasa rindu yang dalam. Namun

nya terdengar tegas tapi lembut. "Aku ingin tahu semuanya

f... aku selalu jujur padamu. Aku tidak memi

sa curiga yang sudah tertanam terlalu dalam. "Aku harap

embut tapi penuh ketegangan. Lina menatap Rafif, mencoba menahan tangis. Ia tahu, perja

rasakan: cinta yang tak sepenuhnya hilang. Meskipun luka dan kecuriga

u, ia merasakan sedikit kedamaian. Ia tahu, perjalanan mereka masih panjang, tetapi ia ingi

Aku akan membuktikan, Rafif. Aku mencintaimu..

pun hatinya masih berat, ia mengangguk perlahan. "Ak

memutar semua yang ia temukan, semua pertanyaan yang belum terjawab. Lina pun tidur dengan pera

a dengan kepala dingin, mencari jawaban tanpa terbawa emosi. Ia tahu, jika ia ingin m

Ia mulai menunjukkan kesabaran yang lebih besar, keterbukaan yang lebih tulus, dan cinta yang tak tergoyahkan. Ia tahu, kehamilan ini bukan

ipun rapuh, masih hidup. Dan dengan cinta itu, mereka mulai melangkah perlahan, mencoba menyatukan kembali k

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 dihimpit oleh sesuatu yang tak terlihat2 Bab 2 Lina bersama pria lain3 Bab 3 Beberapa hari setelah malam yang penuh keheningan4 Bab 4 rumah Rafif terasa lebih sunyi5 Bab 5 Suasana pagi6 Bab 6 akan menjadi malam yang menentukan7 Bab 7 rumah jauh lebih menyesakkan8 Bab 8 hanya gosip murahan9 Bab 9 mengundang sekaligus menakutkan10 Bab 10 Sorotan kamera11 Bab 11 Kebenaran Akan Terungkap12 Bab 12 Pesan dari Aditya13 Bab 13 Katakan yang sebenarnya14 Bab 14 telepon dari media15 Bab 15 Hari yang ditakuti akhirnya tiba16 Bab 16 menghiasi headline17 Bab 17 sekadar ingin menyaksikan18 Bab 18 suasana rumah keluarga19 Bab 19 Rahasia terbesar20 Bab 20 meninggalkan kerumunan21 Bab 21 Teruslah gali22 Bab 22 membiarkan itu terjadi23 Bab 23 Rumah sakit24 Bab 24 ulang kasus25 Bab 25 Semua sudah siap26 Bab 26 Selama kita bersama27 Bab 27 perdebatan28 Bab 28 Malam menurunkan tirainya29 Bab 29 Kasus Lina dan Rafif30 Bab 30 Reporter berbicara lantang31 Bab 31 hadir melalui panggilan32 Bab 32 Suasana kantor hukum33 Bab 33 Semua orang tahu34 Bab 34 suasana berbeda35 Bab 35 menahan amarah36 Bab 36 bersahutan37 Bab 37 beberapa sudut halaman38 Bab 38 menerima ancaman39 Bab 39 Kau yakin Jodi aman40 Bab 40 pukul sebelas malam41 Bab 41 masih jelas terlihat42 Bab 42 Jakarta belum sepenuhnya pulih43 Bab 43 mereka yang masih dipengaruhi44 Bab 44 Beberapa relawan45 Bab 45 khawatir dan kagum46 Bab 46 Rafif menerima47 Bab 47 pengacaranya48 Bab 48 memastikan keamanan49 Bab 49 Gedung50 Bab 50 betapa mencekamnya51 Bab 51 menjatuhkan Aditya52 Bab 52 hanya semakin berbahaya