Rahim Yang Mengkhianati
i rumah yang sama, tidur di kamar yang sama, dan berbagi ruang makan yang sama. Namun, secara emosional, ada jurang yang terbentang di an
gan kata-kata penuh emosi: ketakutan, kesedihan, rasa bersalah, dan cinta yang tetap ia rasakan untuk Rafif. Namu
ini?" tanya sahabat Lina melalui telepon.
arus bisa meyakinkannya. Tapi ibunya... rasanya aku tidak pe
sabar, Lina. Ini memang berat, tapi Rafif masih mencinta
a rapuh. Aku takut sekali kalau semua ini runtuh lagi. Aku hamil, dan
ng lama ia tahan kini mulai bangkit kembali. Ia ingin memastikan semuanya. Ia ingin benar-benar tahu siapa Lina sebelum m
yang Lina jalani sebelum menikah. Namun, Rafif, dengan rasa curiga yang masih menghantui, menafsirkan pesan-pesan itu secara berbeda.
a... aku ingin bicara. Kita perlu membicarakan hal ini secara terb
tetap tenang. "Baik, Bu. A
ngan anak Rafif... dan dengan hubungan kalian. Aku hanya ingin yang terbaik un
elalu jujur. Aku tidak pern
ngerti... sebagai ibu, aku tidak bisa begitu saja percaya. Apalagi dengan sejar
if tapi juga dari keluarganya. Ia ingin menjelaskan, ingin membuktikan bahwa cinta dan kesetiaannya
upan masa lalunya. Setiap jawaban yang ia dapatkan memberi sedikit kelegaan, tetapi rasa curiga yang tertanam terlalu dalam untuk hila
lu. Ia membuka beberapa pesan lama dan menemukan beberapa hal yang membuatnya ragu. Beberapa pesan itu membahas hubungan Lina dengan seorang teman
etapi juga harus menjaga kesehatan dirinya dan anak yang dikandungnya. Ia mulai lebih berhati-hati dalam berbicara, lebih menahan di
dan lebih sering menyendiri. Lina berusaha tetap sabar, tetapi setiap kali ia melihat Rafif, hatinya terasa sesak. Ia merasa
rcaya pada Lina dan ingin menemukan kebenaran yang tersembunyi. Ia sadar, jika ia ingin menyela
akukannya. Rafif menatapnya, dan sejenak ia merasakan rasa rindu yang dalam. Namun
nya terdengar tegas tapi lembut. "Aku ingin tahu semuanya
f... aku selalu jujur padamu. Aku tidak memi
sa curiga yang sudah tertanam terlalu dalam. "Aku harap
embut tapi penuh ketegangan. Lina menatap Rafif, mencoba menahan tangis. Ia tahu, perja
rasakan: cinta yang tak sepenuhnya hilang. Meskipun luka dan kecuriga
u, ia merasakan sedikit kedamaian. Ia tahu, perjalanan mereka masih panjang, tetapi ia ingi
Aku akan membuktikan, Rafif. Aku mencintaimu..
pun hatinya masih berat, ia mengangguk perlahan. "Ak
memutar semua yang ia temukan, semua pertanyaan yang belum terjawab. Lina pun tidur dengan pera
a dengan kepala dingin, mencari jawaban tanpa terbawa emosi. Ia tahu, jika ia ingin m
Ia mulai menunjukkan kesabaran yang lebih besar, keterbukaan yang lebih tulus, dan cinta yang tak tergoyahkan. Ia tahu, kehamilan ini bukan
ipun rapuh, masih hidup. Dan dengan cinta itu, mereka mulai melangkah perlahan, mencoba menyatukan kembali k