Rahim Yang Mengkhianati
gangan meningkat secara drastis. Ibu Rafif tampak lebih waspada, ayah Rafif semakin menanyakan hal-hal yang membuat Lina tidak nyaman, dan
ernapas dalam-dalam, menenangkan diri, tetapi hatinya berdebar kencang. Ia tahu
tidak lagi sekadar waspada; kini tampak tegas, hampir menyeramkan. "Lina...
. "Baik, Bu... apa
alumu. Beberapa teman dan kenalan Rafif mulai mempertanyakan hubungan kita. Aku tidak bisa membi
mpu menghadapi keluarga Rafif dengan jujur dan sabar, hubungannya dengan Rafif bisa hancur. "Bu... aku sudah
bermaksud menekanmu, tapi sebagai ibu, aku hanya ingin yang terbaik untuk R
ta-kata ibu Rafif bukan sekadar kritik; itu adalah tekanan yan
n kurang tidur, dan wajahnya serius. Ia menatap Lina dan i
i akan menjadi konfrontasi terberat. "Rafif... aku s
Aku ingin tahu semuanya tentang masa lalumu, L
siko Rafif menilai dirinya berbeda. "Rafif... sebelum kita bertemu, aku memang memiliki beberapa hubungan profesional dengan pria dalam proyek s
ga yang muncul, tetapi juga rasa curiga yang sulit hilang. Ia ingi
ra puas dan cemas. "Aku berharap kau jujur, Lina. Tapi kau ha
Lina, menelusuri pesan-pesan lama, dan bahkan mencari informasi di jejaring sosial. Setiap temuan membuat hatinya bergejolak: satu sis
biasanya pendiam, mulai ikut bertanya. "Rafif... kau yakin dengan Lina? A
dan ibu menambah rasa curiga yang sudah tertanam dalam hatinya. "Aku...
pi juga karena tekanan yang terus menerus datang dari keluarga Rafif. Ia merasa seolah ha
nya. Ia menyadari bahwa rahasia masa lalu Lina memang ada, tapi semuanya tidak seperti yang ia b
dihan, cinta, dan rasa bersalah. Ia menulis tentang tekanan dari keluarga Rafif, tentang kehami
aku tahu masa lalumu bukan seperti yang kukira. Aku salah telah meragukanmu.
kau mengatakan itu. Aku juga ingin kita bisa melewati ini bersama
spada, ayah Rafif tetap menanyakan hal-hal yang membuat Rafif
na dengan kepala dingin, mencari jawaban tanpa terbawa emosi. Ia tahu, jika ia ingin
r. Ia mulai menunjukkan kesabaran yang lebih besar, keterbukaan yang lebih tulus, dan cinta yang tak tergoyahkan. Kehamilan ini bukan ha
. Setiap kata Lina diperiksa, setiap senyumnya dianalisis, dan setiap gerak-geriknya menjadi bahan penilaian. Rafif melihat
.. kami harus tahu bahwa kau benar-benar bisa dipercaya. Rafif adalah anak kami, d
f bisa menerima dirinya sepenuhnya. "Bu... aku bersedia. Aku tidak pernah menyembunyikan apa pun
putusan terbesar dalam hidupnya: mempercayai cinta Lina sepenuhnya, atau tetap
tar semua yang ia temukan, semua pertanyaan yang belum terjawab. Lina pun tidur dengan perasa
puh, cinta itu memberikan secercah harapan. Dan dengan harapan itu, mereka berdua mencob