icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Rahim Yang Mengkhianati

Bab 4 rumah Rafif terasa lebih sunyi

Jumlah Kata:1168    |    Dirilis Pada: 11/09/2025

ela. Namun, bagi Lina, suasana sunyi itu malah menimbulkan ketegangan. Ia tahu, hari ini akan menjadi titik balik dar

rapa hari terakhir, Rafif terlihat semakin tertutup, semakin curiga, dan semakin sering menyendiri. Ia tahu, rasa curiga itu t

a dan masuklah Ibu Rafif. Wajahnya terlihat tegang, mata

cap Ibu Rafif tanpa basa-basi,

ibu mertuanya. "Baik, Bu. Ap

ndengar beberapa hal... tentang masa lalumu. Ada rumor yang beredar, da

ia yang ia anggap pribadi. Tetapi kini, rahasia itu muncul kembali, menuntu

maksud?" tanya Lin

lalumu. Tentang pekerjaanmu sebelum bertemu Rafif. Aku in

pat masa lalunya atau mengungkapkannya sedikit demi sedikit. Rahasia itu memang

nsultan proyek sosial dan komunitas. Aku juga pernah dekat dengan seorang pria... tapi itu hanya hubungan profesional. Tidak ad

na. Tapi kau harus mengerti... aku tidak bisa begitu saja percaya. Aku hanya

hanya oleh Rafif, tapi juga oleh keluarga yang menuntut kesempurnaan darinya. Ia ingin

g tidur dan tekanan emosional yang masih membayangi. Ia menatap Lin

masa lalumu yang mungkin... aku ingin kau jelaskan semua

akan jujur. Aku bekerja di beberapa proyek sosial, dan aku memang pernah berhubungan profesional dengan beberapa pria, tapi itu se

percaya. "Aku ingin percaya padamu, Lina... tapi rasanya sulit. Semua bayangan itu... foto-foto itu,

if... aku mencintaimu. Aku ingin kita bisa melewati ini bersama. Aku hamil anak kita... dan a

, jika ia ingin menyelamatkan hubungan mereka, ia harus menghadapi s

bih jauh, sementara ayah Rafif mulai menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang membuatnya semakin tidak nya

mencari tahu teman-teman lama dan interaksi masa lalunya. Setiap temuan kecil membuatnya gelisah,

kah ia cukup kuat untuk menghadapi semuanya. Ia berusaha menunjukkan kesabaran, ketulusan, dan cinta y

kan. Ia menyadari satu hal: rahasia masa lalu Lina memang ada, tapi semuanya tidak seperti yang ia

esedihan, cinta, dan rasa bersalah. Ia menulis tentang kehamilannya, tentang tekanan yang ia rasakan dari k

lembut tapi penuh ketegangan. "Lina... aku tahu masa lalumu bukan seperti yang kukira. Aku salah

kau mengatakan itu. Aku juga ingin kita bisa melewati ini bersama

mulai merasakan dukungan yang ia butuhkan. Namun, mereka tahu perjalanan mereka masih panjang. Kepercay

memutar semua yang ia temukan, semua pertanyaan yang belum terjawab. Lina pun tidur dengan pera

a dengan kepala dingin, mencari jawaban tanpa terbawa emosi. Ia tahu, jika ia ingin m

r. Ia mulai menunjukkan kesabaran yang lebih besar, keterbukaan yang lebih tulus, dan cinta yang tak tergoyahkan. Kehamilan ini bukan ha

kipun rapuh, masih hidup. Dengan cinta itu, mereka mulai melangkah perlahan, mencoba menyatukan kembali kep

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 dihimpit oleh sesuatu yang tak terlihat2 Bab 2 Lina bersama pria lain3 Bab 3 Beberapa hari setelah malam yang penuh keheningan4 Bab 4 rumah Rafif terasa lebih sunyi5 Bab 5 Suasana pagi6 Bab 6 akan menjadi malam yang menentukan7 Bab 7 rumah jauh lebih menyesakkan8 Bab 8 hanya gosip murahan9 Bab 9 mengundang sekaligus menakutkan10 Bab 10 Sorotan kamera11 Bab 11 Kebenaran Akan Terungkap12 Bab 12 Pesan dari Aditya13 Bab 13 Katakan yang sebenarnya14 Bab 14 telepon dari media15 Bab 15 Hari yang ditakuti akhirnya tiba16 Bab 16 menghiasi headline17 Bab 17 sekadar ingin menyaksikan18 Bab 18 suasana rumah keluarga19 Bab 19 Rahasia terbesar20 Bab 20 meninggalkan kerumunan21 Bab 21 Teruslah gali22 Bab 22 membiarkan itu terjadi23 Bab 23 Rumah sakit24 Bab 24 ulang kasus25 Bab 25 Semua sudah siap26 Bab 26 Selama kita bersama27 Bab 27 perdebatan28 Bab 28 Malam menurunkan tirainya29 Bab 29 Kasus Lina dan Rafif30 Bab 30 Reporter berbicara lantang31 Bab 31 hadir melalui panggilan32 Bab 32 Suasana kantor hukum33 Bab 33 Semua orang tahu34 Bab 34 suasana berbeda35 Bab 35 menahan amarah36 Bab 36 bersahutan37 Bab 37 beberapa sudut halaman38 Bab 38 menerima ancaman39 Bab 39 Kau yakin Jodi aman40 Bab 40 pukul sebelas malam41 Bab 41 masih jelas terlihat42 Bab 42 Jakarta belum sepenuhnya pulih43 Bab 43 mereka yang masih dipengaruhi44 Bab 44 Beberapa relawan45 Bab 45 khawatir dan kagum46 Bab 46 Rafif menerima47 Bab 47 pengacaranya48 Bab 48 memastikan keamanan49 Bab 49 Gedung50 Bab 50 betapa mencekamnya51 Bab 51 menjatuhkan Aditya52 Bab 52 hanya semakin berbahaya