icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Perawan Satu Milyar

Bab 2 Perjalanan Sunyi dan Menakutkan

Jumlah Kata:769    |    Dirilis Pada: 02/09/2025

ng lembut, dan kendaraan hitam itu melaju perlahan meninggalkan gang kumuh tempat ia dilahirkan dan dibesarkan. L

yu rumah reyot. Jemarinya meremas rok lusuh, matanya tak berani menatap lurus. Bayangan sosok pria tua di kursi belakang masih meneka

amun di dalam dirinya,

akdirku?" bisi

suatu hari hidup mereka akan lebih baik. Bahwa jika Olivia patuh, tekun, dan berusaha, ke

itu hanya

apnya dengan senyum palsu sambil berkata, "Kau adalah harapan keluarga ini, Liv

jikan itu kini berarti menjual kehormat

bercampur dengan getir di lidahnya. Ia tahu, menangis tak akan m

. Olivia merinding. Bayangan itu makin nyata di kepalanya. Ia membayangkan tangan

atan lampu jalan yang melintas. Ia ingin berlari keluar, tapi pin

ini? pikirnya putus asa. Seandainya Ibu

g menyisir rambutnya sambil bersenandung pelan. Wanita yang selalu berkata, "Olivia,

galir tanpa b

agai ayah tiri, membawa kebiasaan buruknya, lalu Ratna-yang seharus

a perlu melakukan ini sekali saja. Setelah itu, utang

ek

saja,

k pernah menepati janji. Janji-janji itu h

kegelapan pekat. Pohon-pohon besar menjulang di sisi jalan, bayangann

ya terlihat jalan panjang tanpa penghuni. Ja

kirnya. Lalu ia sadar, tak ada gun

anya suara mesin dan detak ja

makin ia mencoba tenang, semakin sesak rasanya. Bayang

keajaiban. Tapi keajaiban tak pe

ambat, seperti jarum jam yan

ap, hanya ada satu lampu jalan yang berkedip samar. Suara kerikil berde

erdetak kencang.

aku akan d

kecil. Sunyi yang mencekam kemba

n napas, tubuhnya menegang. Beberapa detik kemudian, pintu di sampin

putus asa, meronta sekuat tenaga.

ergema di antara kesunyian, dan di hadapannya berdiri sebuah bangunan tua-gudang besar deng

engan ngeri, tubu

kap bayangannya. Angin malam berhembus melalui celah-celah be

at, kakinya menyeret ta

." bisiknya lirih,

tu besi berderit saat didorong, s

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Malam Penyerahan2 Bab 2 Perjalanan Sunyi dan Menakutkan3 Bab 3 Milik Siapa Aku 4 Bab 4 Malam Tak Berperasaan5 Bab 5 Harga Sebuah Jiwa6 Bab 6 Jeritan yang Terkubur7 Bab 7 Tanda Tangan yang Membunuh8 Bab 8 Sangkar Emas9 Bab 9 Sangkar Tanpa Jalan Keluar10 Bab 10 Aturan Malam Pertama11 Bab 11 Malam yang Direnggut12 Bab 12 Mainan Baru13 Bab 13 Trofi di Pundak Arga14 Bab 14 Uang yang Mempermalukan15 Bab 15 Sarang Naga16 Bab 16 Luka yang Disengaja17 Bab 17 Ujian dalam Diam18 Bab 18 Boneka di Balik Kilau19 Bab 19 Bayangan yang Menyesakkan20 Bab 20 Kunci yang Mengurung21 Bab 21 Luka yang Tak Terlihat22 Bab 22 Bayangan dalam Bingkai23 Bab 23 Nada yang Terkekang24 Bab 24 Pintu Rahasia25 Bab 25 Luka yang Terungkap26 Bab 26 Rahasia di Balik Tato Naga27 Bab 27 Sketsa Sang Naga28 Bab 28 Surat yang Mengguncang29 Bab 29 Rahasia yang Terbongkar30 Bab 30 Sangkar Emas31 Bab 31 Surat di Meja32 Bab 32 Mata yang Mengintai33 Bab 33 Bayangan Ancaman34 Bab 34 Jejak Utang35 Bab 35 Jejak Darah yang Tersembunyi36 Bab 36 Luka yang Terbuka37 Bab 37 Tato Rahasia38 Bab 38 Bayangan di Balik Jendela39 Bab 39 Sinyal dalam Kegelapan40 Bab 40 Api yang Membakar41 Bab 41 Luka yang Ditorehkan42 Bab 42 Darah Masa Lalu43 Bab 43 Pewaris Naga Hitam44 Bab 44 Bayangan di Balik Jendela45 Bab 45 Titik Antara Dua Pilihan46 Bab 46 Bayangan Perubahan47 Bab 47 Rahasia di Dalam Buku Catatan48 Bab 48 Luka di Antara Cinta dan Dosa49 Bab 49 Saat Semua Dinding Runtuh50 Bab 50 Api yang Tak Bisa Padam51 Bab 51 Antara Akal dan Api52 Bab 52 Rahasia di Antara Kita53 Bab 53 Bayangan yang Tak Bisa Dihindari54 Bab 54 Batas yang Menyesakkan55 Bab 55 Pelarian di Malam Tanpa Bintang56 Bab 56 Bayangan di Balik Pintu57 Bab 57 Tatapan yang Membakar58 Bab 58 Sangkar Emas