Menjadi Ibu Susu
Dia membuka ponselnya lalu melihat foto-foto a
ta berkaca-kaca. Riswan mencium foto tersebut. Annisa wanita sholeh
n sangat terpukul dan hampir kehilangan semangat hidup. Namun dia harus kuat karena ada Melati ya
riku." gumam Riswan lagi sambil m
..t
l Ros dari balik pint
h tanpa Bik Momo karena
"Pak." panggil Ros lagi demg
hat wajah pucat Riswan masih terbaring di tempat tidur. Ros mengham
? Badan Bapak panas s
badannya ngilu dan kepalanya tidak b
tuk mencari obat dan me
ke kamar dan memberik
obatnya.
belakang Riswan untuk membantunya minum obat. Riswan menurut, memasukka
nya masih sangat sakit jika duduk lama. Ro
luar dari kamar Riswan lalu mengangkat Melati. Ros bingung ha
saya sedang sakit, Dok. Apakah bisa ke rumah saya sekarang?
alah tetangga satu blok Riswan. Bik Momo yang memberikan nomor telepo
k pagar rumah Riswan. Bergegas Ros
Ros tersenyum ramah, mempersilahkan Dokt
h dokter tersebut degan seksama. Hatinya pun gelis
ya, ini obat sementara, yang ini resep obat yang harus di beli di apotek pagi ini
n dan tidak bisa bangun seperti ini, say
engangguk paham sambil memberikan amplop berisi uang
harus mengurus ayah yang lagi sakit." ucap Ros bicara kepada Mel
ucapan Ros kepada anaknya. Nam
emasak bubur di group cookpad. Dua puluh menit berada di dapur, Ros ke
enaruh namoan tersebut di
mau mandikan Melati sebentar." Ros lalu mengang
ajaknya banyak bicara. Pagi ini, Ros menjadi khawatir dengan kead
ersenyum lucu menatap wajah Ros. Baru lima belas menit menyusu, Melati sudah pulas. B
ngecup pipi bulat Melati sambil merapikan baju atasannya lalu menempat
..t
k mau ambil piring b
makan begitu juga dengan t
ata sayu berkata " kepalaku sakit, aku ga
" ucap Ros tak tega melihat Ris
m ayahnya sakit sehingga dia
pasti marah kalau sampai Ros ketahuan memperhatikannya. Begitu juga dengan Riswan tak
an mencuri pandang ke arah Ros lalu tersenyum tipis. Dalam hatinya
daan saya perlu mandi. Saya tidak mau bapak sampai meriang lagi karena mencium
. "Terimakasih" lanju
wan. "Tak perlu sungkan Pak.
*
tertidur di gendongannya. Untung saja sepagi ini sudah ada
udian ia pun bergegas ke kamar Riswan
an, dia melakukannya dengan senang hati. Ros sudah menganggap Riswan dan Melati adalah kelu
.ting.
Riswan
a
jika ponselnya berdering karena tidur terlalu nyenyak sehabis
ssalamu
mussalam,
sakit baru tidur jadi saya
gar suara Ros berbicara
eh ke ara
telepon, makanya saya angkat." Ros tergagap karena meli
itu ke tangan Riswan, lal
n kok, cuma masih pusing
s yang membantu saya
m." Riswan menutup telponn
ertidur di boxnya sedangkan Riswa
swan, dia terperanjat karena b
anik memegang dahi Riswan yang panas dia l
ngan cepat berlari dan menghampiri. Ia kebingungan sen
an, Ros memutuskan untuk tetap berada di dalam kam
an Ros terasa sangat pegal, dia memiringkan kepalanya ke kan
ang bapak butuhkan
ya." ucap Riswan pe
Ros kaget mendeng
tenang kamu akan say
Riswan dan membuka selimutnya, dengan rag
sakit ini sebelumnya mendengar ucapan orang tentang dirinya, tapi hari ini Riswan memperlakukannya seperti dirinya memang pelacur yang d
s, wajahnya dia palingkan di balik bahu kanan Riswan tak ingin melihat wajah Riswan. Ros sadar
Ros pasrah dia sudah habis tenaga dari kem
sa lebih berat. Ternyata Riswan tertidur dipelukan Ros. Ros meni
n harus bapak bayar dengan uang. " gum
Ros mengecup pipi Melati. Lalu duduk di samping kasur Ris
asa ringan dan saat melihat sekeliling betapa kagetnya Riswan menda
antik dengan daster maroon yang dipakainya, meskipun dal
emejamkan mata lalu berpura-pura
umam Ros. "Sehat ya, Pak." Ros berka
eekk..."Mela
a di kursi dekat kaca hias dengan posisi memb
*