Menjadi Ibu Susu
menggendongnya. Seketika itu juga bayi Melati tersenyum lucu melihat wajah Vion
hatikan Viona meng
nggil Riswan. Viona
i sudah saya anggap seperti orangtua saya sen
nita paruh baya itu. Bik Momo pun membala
, Bik." Viona memperkenalkan dirinya deng
a kamu Viona?" tan
a biar keren Om, ehh Mas Riswan maksudn
anggil aja, Ros,"
enganggu
ugasmu selama bekerja di sini. Mohon maaf, aku harus ke kantor, jadi nanti malam kita lan
n Bude Rosmala yaa." Pamit Riswan pada ba
natap punggung Riswan yang
arapan?" tan
rlalu manis ya Bik, karena wajah saya sudah manis,"
ukan teh ya, Non. Tapi kolak. Hi hi hi ..." Bik M
i berdecap sepertinya ingin nyusu. Tanpa di
a? Tunggu yaa kita nen di kamar
ya. Ros menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Di m
menyusui Melati," tanya Ros menghampiri Bik
di kamar Pak Riswan
isa keenakan bapaknya Melati, Ha ha ha ... e
senang, karena rumah ini kembali ramai dengan
tersedak. He he he ..." lagi-lagi Ros memb
ik," ucap Ros sambil berjalan menuju kamarnya
*
a menetes mengingat kembali almarhumah bayinya. Hampir dua jam
gkan tangan dan pinggangnya. Pelan ia membuka pintu
yang masih berhiaskan foto almarhumah istri Riswan yang memakai
rti Riswan yang terlihat sangat mencintainya," g
ajak Bik Momo saat mel
ah, senang akhirnya asi saya bisa langsung dinikmati bayi cantik seperti Melati. Langsung dua jam pula, kanan dan k
etin susu untuk Melati yang rewel kayak ga puas gitu kalau nyusu, belom la
saya sampai kebingungan Bik. Maklumlah, Bik. Saya masih amatiran. He he he ..., mau dimasu
au non sehat, bayi Melati juga ikut sehat. Sering-sering menyusui, lama-lama jug
m. Ros lalu menghabiskan sepiring mie goreng leng
k...oo
," Ros bergegas bangun dari kursi dapur, kemudian seteng
*
mandikan bayi dong!" pinta R
Bik Momo yang saat ini s
dan Ros memang bakat menjadi ibu, sehingga dengan mudah paham dan
uuuaahh...mmuuaahh." Ros mencium kedua pipi Melati dengan gema
ng dengan Melati, Bik Momo tersenyum, "semoga Melati
las malam. Lampu rumah sudah padam semua. Setelah membuka s
k," panggil Riswan s
..cee
nci pint
aat itu, Ros hanya memakai piyama pendeknya sambil
dengan pemandan
t-lihat ke arah dalam rumah sambil menar
baru saja tidur. Bik Momo juga udah lam
hendak mencium Melati yang berada digendongan
cium, anggap aja aku
daratkan ciumannya pada Mel
bangun, Mas yang netein, ya!"
yang tidak gatal. Matanya tidak lepas memperhat
ta an
*