Perfect Husband
ai memudar dan digantikan pek
apnya cakrawala, di sela-selanya terselip senyu
belakang rumah. Tidak ada pemandangan menarik di depannya, hanya rumput hijau yang deng
tawa dari dalam rumah, mungkin yang paling keras adalah suara ayahnya
ana kea
lama mereka berdiam diri tanpa ada satu pun yang membuka suara. Zuhra
ngung ke mana ar
gam yang mengarah pada perut d
jawab Zu
ahui bernama lengkap Digram Arhab itu kembal
ya resah. "K-kenapa Mas m
juga tidak bisa tinggal diam. Dirinya tidak mau rumah tangganya nanti berada dalam ketidakjelasan. Bisa saja nanti Dirgam
ekilas. "Karena saya i
a mampu mengatupkan bibirnya kaku. Sepertinya
?" Gadis itu tida
at Dirgam tak kunjung
yaan darinya? Dirgam menghela na
utuh saya, say
garnya terucap dari bibir Dirgam, karena saat pertemuan pert
ski suara yang te
adis itu memutarkan bola mata, menyalahkan rasa kantuk yang mulai menyerang dan mengakiba
etiga Zuhra kali ini sukses membuat bo
ti banyak yang ingin jadi istri M
butuh saya,"
erasa kesal sendiri dengan jaw
rtanggung jawab dengan keadaa
uk menjadi pembantu karena saya bisa menggaji sepuluh untuk itu, tapi saya butuh kamu untuk mendampingi say
uhra untuk menyela, tanpa alasan yang jelas ada rasa h
lu formal? Kita ... bukan rekan
coba," jawa
r kalimat panjang Dirgam tadi menunjukkan bahwa pri
nya pers
kin pria itu mau menikahiny
pa yang akan diajukan pria itu? Apakah syarat seperti 'dia boleh m
ah yang pertama
ta
h Dirgam, jelas-j
hkan sampai menggeleng tidak
mengesampingkan ke
ecil. "Selebihnya k
yang tertutup. Zuhra jadi ragu, apakah nantinya dia mampu mengimbangi kepribadian Dirgam? Karena
Zuhra s
✏
wa mereka akan melangsungkan pernikahan tepat dua minggu dari hari ini. Ayah Zuh
tidak keberatan, ke
Pak Albar terdengar dari
l dari balik pintu. "Kena
m tipis. "Sebe
tri bungsunya, "Maafin Ayah
a, sih?" Mata Zu
a
lebih ekstra
k Albar seraya membelai l
ayahnya, "Ayah adalah pria terhebat yang Zuhra punya. Ayah terbaik bagi Zuhra dan
kecilnya yang sebentar lagi akan
i Ayah." "Zuhra j
etika membuka lembar pertama album foto di hadapannya, di sana terlihat seorang gadis dengan seragam
itu, kali ini dia sedang tertawa lepas bersama sahabatnya di kan
mbar album tersebut, sampai tiba akhirnya potret yang bar
kan, Ren?" b
ng tua yang egois." Ujung jemarinya mengusap lembut foto seorang anak lelaki yang
nya tiga tahun yang lalu. Zuhra masih ingat betul masa-
gar. Rasanya begitu menyesakkan dada saat orang yang kamu percayakan untuk
, Reno. Aku akan
ik
*
B