icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Perfect Husband

Bab 5 Si Pencemburu

Jumlah Kata:1013    |    Dirilis Pada: 22/11/2021

tinggal seminggu lagi, semua

berpikir pernikahan mereka akan digelar di gedung hotel, namun terny

resepsi

lah agar Zuhra tidak capek bolak balik ke hotel untuk sekedar mengecek persiapan pernikah

enyum meng

at itu mampu mengembalik

sebagai jawaban,

mm

uatkan t

nya sebentar.” Saya,

bahasa baku Dirgam. “Terus ng

rela ditinggal Dirgam pula

ada perasaan lain, ba

k Albar, ma

niat nikahi

t pulang?” tanya Zuhra y

adapan Zuhra memasukan kedua t

api memang keren, lanjutn

malas. “Ya udah, pulang s

h lalu menyodorkan tang

anya bingun

tu? Namun seperti terhipnotis, Zuhra menuruti per

rnyata Dirgam sudah tidak ada di hadapannya. Pria itu me

ni tentang Reno. AKu

A

dari nomor tidak dikenal yang ternyata milik

tersebut, dirinya berg

ngan senyum tersungging di bibir.

duduk manis di sebelah k

uduk,” panggil sang bunda saat meli

?” tanya Zuhra pelan ser

mau pergi ke rumah Bu Dewi ambil jahitan kemeja batik

n hari ini dinas pagi, jadi tidak ada yang menemanimu di rumah, ma

kan bukan

udah bela- belain ke sini.” Rendy tib

man, “Tapi kan Mas Dirgam juga harus k

bur hari

m, tidak menyangka pria itu akan be

enyum lebar, “Ja

ar,

Dirgam, apa tadi katanya,

g menyala di hadapannya, masih bisakah di

ditonton ma

p ke depan, mengalihkan pa

a nggak perlu ke sini.”

a karena permintaan bunda

ng kamu hara

alau memang engga

eh pada Zuhra. “Daripada kamu ngome

perintah Dirgam. Dirinya pun berjalan gonta

ru dilanda kebingungan ingin me

skan untuk membuat coklat panas saja karena di luar juga sedang turun

ra meletakkan gelas yang

dengan siap

h, Dirgam malah melontarkan pert

sud

ndphon

i pesan yang bisa langsung menampilkan isi dari pesan tersebut tanpa kita buka terlebih dahulu. Saat-saat dirin

. Ini tentang Reno

gam yang tengah m

as

ilang?” Zuhra t

ingin saya di sini?” “Bukan

n awal kita, kan

mata ke

mungkin dirinya melupaka

kenapa

nyentuh punggun

hong, cuma menurut Zuh

” Dirgam membeo

kesal rasanya, “Kalau Zuhra mau bohong pasti Z

jadi karena ad

na itu, lagian Mas lihat sendiri, apa Z

ka, fokusnya menyorot dalam iris coklat milik Zuhra, “Saya cuma benci

belum menambahkan, “jadi, bela

terbukalah m

n terbuka, padahal dirinya sendiri bagaikan buku diary yang punya gembok rapat. Akan tetapi sesuatu dalam di

la pemikiran tak waras itu. Secepat kilat dirinya mengambil handphone

gini leb

ata, da

*

B

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka