icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Silent (Love, loyalty and hurt)

Bab 2 Malam mingguan

Jumlah Kata:927    |    Dirilis Pada: 20/11/2021

keturunan---selama hampir tiga tahun ini, hal itu tak m

cinta mereka percaya, bahwa suatu saat, Tuhan akan m

u menerima gaji bulanan, ia pun mengaj

yang tengah menyisir rambut di depan cermin pun berbal

Dengan antusias, Nathan mengangguk.

. Mas pengen ngajak istri Mas

engan suaminya. Segera mereka keluar rumah. Nathan lebih dulu naik

tangan Nadin, membawa tangan

tanya

lu mulai melaju dengan santai. Menikmati suasana malam ming

jawab terserah." Nadin yang meletakkan dagunya di bahu N

ayam? Eh, enggak-enggak. Coto! Biar anget." Nadin pun memajukan kepalanya,

g pusing tujuh bangunan," ucap Nathan bercanda. Setelah berunding, akhirnya

lupa." Nathan sungguh terlalu, berbicara santai di depan orang-orang yang seda

n malu, mencubit lengan Na

tkan perjalanan. "Singgah bentar di taman, mau nggak?" Nathan mengangguk,

k pada kursi di taman, dan mulai bercerita tentang kisah mereka sendiri. Tetap

anya. Merangkul lagi bahu Nadin, lalu ia b

potong martabak manis ke mulut suaminya. "Manis ya, kayak

gombal," balas Nadin, k

"Asyik deh, jalan-jalan pake motor gini. Berasa balik lagi ke zama

gi, 'kan?" balas Nathan, kemudian mengecup pu

s. Romantisnya nggak pernah berubah dari zaman pacaran, sel

ggak usah sedih-sedih. Mas nggak suka lihat kamu sedih. Mending deh, kamu kesurupan, ketimbang s

jalan." Di detik berikutnya, Nathan dan Nadin pun tertawa

Terkam

*

-adik Nathan--untuk mengunjungi rumah s

ruang tengah. Mengetik pada laptop

amuala

ki rumah. "Wa'alaikumussalam. Wah, padahal baru aja Mas pengen nelfon, mau nga

nya Margie, mencari-cari

wab Nathan. "Hati-hati," timpal Naka. Selalu mempe

rkan isi pikiran masing-masing tentang pekerjaan. Lalu, seketika Nak

terlintas di otaknya. "InsyaAllah, suatu saat ada lebih dari dua

Mas, ya anak-anak kamu dong yang harus ramein ni rumah. An

pria itu memiliki sifat yang sangat dewasa. Apa pun itu keadaannya, dapat ia ubah bak

i kedua pria itu otomatis mengernyit, menghirup

tu. Melotot, berdiri, kemudia

..." Seru

tertawa, melihat suami-suami mereka yang ber

an aja," lontar Nath

an sebelah matan ke arah suaminya, yang ciuman jauh dari suami tercintanya itu. Malam minggu merek

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Kuatan aku, kan 2 Bab 2 Malam mingguan3 Bab 3 Bulan madu ke dua4 Bab 4 On The Way5 Bab 5 More (21+)6 Bab 6 Bertemu 7 Bab 7 Permainan (18+)8 Bab 8 Mulai terkuak9 Bab 9 Air mata Nadin10 Bab 10 Salam untuk lonte mu11 Bab 11 Bawa lontemu ke hadapan ku12 Bab 12 Menceritakan rahasia13 Bab 13 Kenyataan lain 14 Bab 14 Kehamilan Nadin15 Bab 15 Jangan pergi lagi, Nadin16 Bab 16 Janji berubah17 Bab 17 Nadin pingsan18 Bab 18 Kelainan seksual 19 Bab 19 Mencair20 Bab 20 Mulai menata, namun ...21 Bab 21 Ingin merasakan juga (21+)22 Bab 22 Rena hamil, Nadin beraksi23 Bab 23 Berulah lagi24 Bab 24 Friday nightmare25 Bab 25 Laki-laki baik26 Bab 26 Kesempatan dengan syarat27 Bab 27 Seutas senyum cantik28 Bab 28 Bukan pilihanku29 Bab 29 Gugatan cerai30 Bab 30 Murka seorang Nadin31 Bab 31 Panggilan sidang32 Bab 32 Lucky You33 Bab 33 Kita cuma teman34 Bab 34 Terlanjur hancur35 Bab 35 Untilted36 Bab 36 Nadin ngekos 37 Bab 37 Menyerah38 Bab 38 Gagal mediasi39 Bab 39 Ancaman Doni40 Bab 40 Monic & Nathan (21+)41 Bab 41 Ujian lainnya42 Bab 42 Jodoh datang sendiri43 Bab 43 Amarah Ibu44 Bab 44 Pengadilan45 Bab 45 Nikah sama janda 46 Bab 46 Pengakuan Devon47 Bab 47 Curhatan Nadin48 Bab 48 Kenyataan pahit 49 Bab 49 Marry me50 Bab 50 Yogyakarta51 Bab 51 Hal tak terduga 52 Bab 52 Sapaan calon mertua53 Bab 53 Rencana menikah54 Bab 54 Doni 55 Bab 55 Karma Nathan56 Bab 56 Ditinggal pergi57 Bab 57 I miss you58 Bab 58 Resmi melamar59 Bab 59 Memiliki Nadin60 Bab 60 Kedatangan ke Solo61 Bab 61 Another you62 Bab 62 Suami istri63 Bab 63 Kebahagiaan sesungguhnya64 Bab 64 Bonus Part