Kau Hancurkan Lipstikku
/0/26814/coverbig.jpg?v=332818c597bff80c037d224cf982e516&imageMogr2/format/webp)
dari speaker langit-langit. Suasana cukup ramai, tapi tidak padat. Rak-rak kosmetik yang
buah lipstik merah menyala dari rak promosi.
s panjang. Tangannya masih memegang keranjang belanja berisi kebutuhan rumah
tegas. "Kamu udah punya lima lipstik di r
Lagian aku butuh buat event kantor minggu depan."
tapnya lurus. "Kamu tahu kondisi keuangan kita. Ming
galihkan pandangannya ke arah kasir. Dalam sekejap, ia berjalan ce
langkah cepat. Tapi Luna sudah lebih dulu menyerahkan uang tun
i parkiran. "Kamu pikir aku nggak liha
Nggak sampe seratus ribu
ari tangannya. Dengan kasar, ia membuka tutupnya dan
re
anan Luna. Kemudian ia menggambar lingkaran besar di da
nget pake lipstik ini
-benar melakukannya. Orang-orang di parkiran mulai memperhatikan. Tapi Luna tidak menangi
gan penuh percaya diri, ia mengeluarkan satu kant
uluh lipstik, se
tersenyum sinis. "Aku beli semua warna yan
ter
inya lebih mahal dari lipstik manapun. Ia berjalan meninggalkan Rama begi
dalam
ahan diri. Tapi kenapa justru aku yan
ca spion mobil,
rmalukan aku? Dia belum t