Kau Hancurkan Lipstikku
a bisa menikmati sarapan bersama, nonton serial kesukaan, atau sekadar bersantai di balkon. Tap
ua minggu sejak insiden lipstik itu, hubungan mereka membaik-lebih lembut, lebih komunikat
m atau cappuccino?" tan
gula," jawab Ram
ir kopi. Saat ia berjalan ke arah suaminya, po
dari: Nia (
ya berdetak sedikit lebih cepat. Bukan ka
i
lu Rama. Wanita yang pernah hampir dinik
r di meja dengan tenang
lan ya," katanya, men
Rama terse
i meja. Layar sudah mati, tapi nama
omunikasi sama Nia?
ejut. "Hah? Dari
lmu nyala. Ada
menarik napas panjang. "Dia cuma nanya kabar. Ka
kamu
ponselnya kembali. "Tapi
utkan kenin
an aku nggak mau kamu curiga cuma karena
kejujuran Rama. Tapi tetap
ng
makanan. Luna diam di rumah, mencoba fokus pada pekerjaannya
enanggapi pesan itu-tenang, terbuka, bahkan terlalu tenang-yang membuatn
itulah yan
nsel Luna bergetar. Sebuah pesa
e depan jalan Ahmad Yani. Sama cewek.
eketika. Ia meletakkan setrik
k. Cewek se
ulit putih, bajunya for
esak. Ia tahu sia
i
ri – Ko
n. Seolah semuanya biasa. Ia bahkan semp
Nia?" tanya Luna tanpa basa-b
terhenti. "O
kantorku lihat kalian di cafe.
ong. Memang tadi aku ketemu dia. Dia ngajak ngobrol soal proyek barunya. Dia lagi buka
gak penting buat c
takut kamu s
sar, coret wajahku, bilang aku nggak bisa diajak kerja sama. Tapi kamu? Ketemu mant
sempurna, Luna. Tapi aku nggak ngapa-ngapain.
merasa haru
h ninggalin dia. Aku m
amu pikir menikahi a
itu maks
rasa bersalah. Aku istri kamu. Bu
yang
i. Ia memandangi jalanan basah di depan rumah,
a minggu lalu mereka saling mendekap. Sekara
belakangnya,
nya sambil menyampirkan
inan di hati, Ra,
sampingnya. La
kita baik-ba
nyimpen masa lalu
a. Tapi aku milih kamu. Setiap hari. Bahkan hari
men
g kamu pilih, buktikan.
Berik
esan terakhir, menjelaskan bahwa ia ingin menjaga rum
upku bersama istriku. Dan aku ingin fokus di sana. M
layar ponsel Rama saat R
inya setelah hari itu
wan abu-abu. Sama seperti hubungan mereka. Tak s
itu ke dalam kotaknya. Kali ini, bukan karena ia dilarang, tapi ka
Dan keberanian untuk mencintai... meski ba