Hasrat Sang Guru
purna tatkala mengagumi bangunan kampus, benar-benar mencuri perhatianku. Aku yang saat
dan sed
annya sangat biasa dan sederhana: kemeja polos warna krim dipadu rok sepanjang lutut dengan motif bunga-bunga kecil berwarna biru. Kesederhanaan yang ia tampilkan benar-benar
lo
ah gadis yang polos. Polos dalam artian, hati dan tubuhnya belum pernah disent
nt
rdasarkan penampilan tidaklah sepenuhnya tepat, tapi mahasiswa yang memang serius belajar tidak pernah berperilaku yang aneh-aneh. Mereka yang cenderung pendiam lebih memili
..
u. Ya, hanya milikku seorang. Detik berikutnya, kurasakan pusat diriku mengeras. Aku berdecak. Kesal dengan diriku sendiri yang berubah menjadi liar dan... cabul. Aku sempat keheranan bahwa diriku kini berubah menjadi amoral hanya dengan melihatnya. Sosoknya benar-benar telah m
aku senang? Apakah aku senang karena melihatnya membawa kartu anggota klub yoga? Tentu saja. Mendapati dia membawa kartu anggota klub yang kuasuh membuatku bergegas memikirkan banyak rencana. Diam-diam, aku berterima kasih pada konselor yang
u menduga bahwa gadis itu akan masuk ke kelasku hari ini dan seratus persen dugaanku benar. Rasanya aku ingin m
rot matanya menunjukkan rasa bersalah. Kupalingkan pandanganku dar
is itu duduk. Gadis itu mengedarkan pandnag ke seluruh penjuru kelas. Tam
ditempati." Aku memanggilnya sambil mengarahkan telunjukku ke kursi
s ranselnya. Aku tidak menjawab. Hanya anggukan k
apkan untuk tiga puluh menit pemaparan, nyatanya sudah berakhir sepuluh menit lebih awal. Tidak
ya beberapa hal?" Gadis it
a pertanyaanmu." Aku berusaha menyembunyika
uk kemudian mengambil pulpennya. Ia terlihat siap mencatat apa saja yang akan kukatakan. Aku sengaj
u di kam
ar,
ewatkan sesi per
p ketika mengatakan kalimat keduanya. Aku tahu bah
emintanya sambil beranjak dari kursiku. Kini aku
a peserta Program Pertukaran Mahasi
ku berkata antusias. Gadis i
erlihat tidak gegabah dalam menjawab pertanyaanku. Pertanyaan klise
eks-teks yang ditulis meng
dengar apa yang di
dalam bahasa Sansekerta?" Tambahnya lagi. Aku menatap dalam-dalam wa
sih muda, tapi menunjukkan ketertarikan pada hal-hal yang
a terlalu berlebihan." Gris
sopan dan tahu tata krama. Rasa hangat menjalari tubuhku beberapa saat, sebelum akhir
ikan untukku, Sir? Terkait pertanyaanku tadi, meng
aan Grisse. Tetiba, sebuah rencana besar membentang di hadap
meminjamkannya padamu. Kau bisa mengambilnya di ap
risse menatapk
memiliki kartu anggota di klub yoga." Aku menunjuk kartu
bung dengan klub yoga sebagai ganti mata kuliah
ihan yoga." ulangku. Grisse terdiam sejenak. Ia
nap
elama dua jam. Itu artinya latihan baru selesai pukul dua puluh. Mungkin
masih berada di lingkungan kampus." Aku berusaha meyakinkan Grisse bahwa aku tidak keberatan denga
n menggangguku." Aku menepuk bahu Grisse p
a kasi
the way, kamu t
mahasisw
Aku menunju
apa,
. Grisse menatap
p atau aku akan m
*