CEO YANG MENKUJGKIRBALIKKAN DUNIAKU
/0/26231/coverbig.jpg?v=66b37eb8b1c7502e6e58caeab2c07925&imageMogr2/format/webp)
ak baru yang lagi orientasi. Ajak
sahutku sa
ka-muka gitu
ang nyantol di hati," Seno me
biasa, saat aku melangkah masuk ke dalam ruangan, suasana yang semula riuh mendadak hen
dengar jelas. Sepertinya dia sedang bercanda de
" katanya de
ang gadis dengan dahi lebar, rambut panjang yang diikat tinggi den
orak banget," gerutuku dalam hati.
alak, "Siapa itu yang masih bicar
ri siapa yang baru saja bersuara. Termasuk si empunya
merah!" seruku, m
e arahku di depan aula. Dan benar saja, tebakanku tadi tidak meleset.
atunya yang melengkung ke atas seperti sepat
t sih ini or
tanpa rasa takut-yang tiba-tiba menarik perhatianku lebi
gak, menatap lurus ke arahku. Seno yang berdiri di sampingku berbisik
tapi dalam hati, aku mulai pena
uara keras, masih menjaga wibawa
" jawabnya s
ibumu sampai kamu panggil aku 'b
ya cepat, menatapk
alau berhadapan denganku, para gadis akan menunduk malu-ma
n kecerdasan. Alisnya jarang tapi membentuk lengkungan alami yang indah di keningnya yang lebar, hidun
kamu terpukau sama gad
tanyaku lagi, ber
" jawabnya mantap, ta
ata siapa'?" tanyaku t
gobrol sama teman, K
uk ruangan, semua harus diam?" l
anya polos, tampak
n! Kamu budek
sahutnya
saya?" aku bertanya lag
apa?" bala
ran nggak tahu?" tanyaku
ongo, seolah
ak ada isinya," gerutu
saya apa?"
tang, kamu nggak tahu siapa saya,
sampai bisa menghukum
aya bisa!" j
a menantang. Senyumnya tipis, sinis,
nah diajarin sopan santun kalau be
an saya,"
!" sahut
saya yang cium kam
melotot, waj
a cium, kamu malah nolak. Kamu
h!" jawab
rtarik sama saya. Jangan-
arangan!" serunya
berdiri di sini sampai besok, dan t
us kesal, Delia akhirnya mendekat. Tapi bukannya mencium
aku m
uatku melongo kaget dan menahan sak
m hati. "Awas kamu, Delia.