icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bisikan Abu

Bab 5 Abu yang mengingat

Jumlah Kata:797    |    Dirilis Pada: 25/06/2025

nya

ya sesuatu yang dihindari para budak untuk disebutkan namanya. Tidak seorang pun mengucapkan "eksekusi" dengan keras. Mer

ngerti sebelum pikirannya. Rasa menggigil menjalar di tulang punggungnya, otot-ototnya menegang. Dia mengangkat matany

i ini kamu akan

meletakkan sapunya, diam-diam menyeka abu dari tangannya, da

anya ke Halam

ti yang tak seorang pun berani menerjemahkannya dengan keras. Di tengahnya, lempenga

an itu, seoran

pandangannya lurus ke depan. Dia tidak menangis. Dia tidak menjerit. Dia...

ecil, tempat hanya para Penjaga yang sedan

bau dupa dan b

ntu utara, Kae

partikel yang sama dari ritual itu. Jubah hitamnya bersinar se

enahan

ya dalam catatan: Pengumpul Esensi, artefak kuno tempat abu orang yan

Ezen: "Jiwa tidak hilang

ndukkan kepalanya. Tid

ya tersusun rapi dengan desahan. Seutas cahaya kemerahan melintas di

Silias Kaern menyerahkan jiwanya untuk menyimpan abu. Kenan

an si

dian itu

elama berabad-abad, keluar dari tenggorokannya. Dari punggungnya, spiral abu yang terbakar meletus, tidak memba

n, seperti patung rapuh

pun partikel

entara pendeta ketiga menggumamkan mantra dalam bahasa kuno. Kemud

ak bisa

n sebelumnya. Ayahnya, tetangga yang sakit. Tetapi ini berbeda. Di sini, kematian bukanla

pa yang dibisikkan ibunya ketika dia berb

di Bal

lai bubar, Kael melan

aga mana pun. Dia berj

pura, seperti sebelumnya. Namun, ada sesuatu dalam dirinya-mungkin naluri

rdiri

opengnya. Matanya lebih gelap dari yang diingatny

gapa aku memb

adalah satu-satunya pembelaannya... dan s

bibirnya. Senyum sek

utimu. Meskipun rasa tak

mengangkatnya ke udara. Di dalamnya, set

ern. Pengkhianat, pencuri ingatan. Teta

tu. Seolah-olah bereaksi terhadap ingatan itu. Seolah-ol

alangimu untuk menjadi sesuatu yang lebih baik sua

hwa jika tidak, ia akan kehilangan sebagian dirinya. Namun, ia

itu. Matanya menata

icara: tidak semua yang mati menghilang.

a pun

e tanah. Lempengan obsidian itu

kalinya, ia tida

akut

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Persembahan abu2 Bab 2 Besi dan abu3 Bab 3 Bahasa orang yang membakar4 Bab 4 Sang Penjaga Api5 Bab 5 Abu yang mengingat6 Bab 6 Suara-suara di dalam Abu7 Bab 7 Api kuno8 Bab 8 Aula Guci9 Bab 9 Guci tertutup10 Bab 10 Beban kenangan11 Bab 11 Topeng Keheningan12 Bab 12 Bahasa abu13 Bab 13 Bisikan dan tulang14 Bab 14 Api yang tidak patuh15 Bab 15 Pengadilan Asap16 Bab 16 Memori yang dipinjam17 Bab 17 Abu Keheningan18 Bab 18 Nama-nama yang Terlupakan19 Bab 19 Merek yang Membangunkan20 Bab 20 Asisten yang diam21 Bab 21 Abu yang mengingat22 Bab 22 Lidah api23 Bab 23 Apa yang Membara dalam Mimpi24 Bab 24 Kilau dalam Keheningan25 Bab 25 Darah Api26 Bab 26 Suara Benda-Benda yang Diam27 Bab 27 Abu Terlarang28 Bab 28 Mata Tanpa Api29 Bab 29 Guci Ayah30 Bab 30 Pengkhianatan Rhezan31 Bab 31 Gerakan Sang Penjaga32 Bab 32 Ikatan Sunyi33 Bab 33 Garis Tersembunyi34 Bab 34 Abu yang Bernyanyi35 Bab 35 Batas Kepatuhan36 Bab 36 Sentuhan Membara37 Bab 37 Yang Tak Terkendali38 Bab 38 Di Depan Api Para Hakim39 Bab 39 Sahr'ken Mengecam Asha40 Bab 40 Bertahan dari Api Keheningan41 Bab 41 Sahr'ken Menyerukan Penghakiman Ritual42 Bab 42 Kael mencoba menghentikan persidangan, tetapi gagal43 Bab 43 Asha Bertahan dari Api44 Bab 44 Api Mengungkap Silsilah Asha45 Bab 45 Kael Menciumnya46 Bab 46 Asha membantunya menyembunyikan retakan itu47 Bab 47 Mereka Mulai Berencana Melarikan Diri dari Kuil48 Bab 48 Lirien Tampil sebagai Pendeta Asing49 Bab 49 Lirien mengungkapkan dirinya bagian dari sebuah jaringan50 Bab 50 Sahr'ken Menyerukan Pembersihan Budak51 Bab 51 Kenangan Terbangun52 Bab 52 Kuil Runtuh dalam Kekacauan53 Bab 53 Kael Melawan Para Prajurit54 Bab 54 Lirien Membantu Para Budak Melarikan Diri55 Bab 55 Kael terluka dan mulai membatu dari bahu ke atas56 Bab 56 Asha Menyentuh Jantung Kuil yang Reruntuhan57 Bab 57 Visi Masa Depan58 Bab 58 Lorong Tertutup59 Bab 59 Sumpah Berburu