icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bisikan Abu

Bab 2 Besi dan abu

Jumlah Kata:853    |    Dirilis Pada: 25/06/2025

annya terikat rantai tembaga tipis, berjalan tanpa alas kaki di belakang kereta tribun kekaisaran. Setiap langkah di tanah yang g

ng wanita tua, seorang anak, dan Asha. Tidak ada yang berbicara. Tidak ada

tanah liat menjadi tanah tandus, dan lebih jauh di depan, suara bangunan obsid

g?" tanya anak lak

a dengan punggung tombakny

, tetapi dia mendengar erangan pelannya. Dia bukan saudaranya, teta

an, mereka melewati

mereka nyata. Penjaga Kuno, musuh yang dikalahkan, pengkhianat, dan nabi yang terlupakan. Mereka

rk menunggu. Perbudakan dimulai bukan dengan bel

ah abu-abu, tanpa wajah, dan membawa

," ka

th," jawab Penj

tu menusukkan tongkat itu ke tungku api yang menyala hingga tanda itu bersinar jingga. Asha menelan lud

ut

engulurkan lengan k

yang bukan hanya desisan daging yang terbakar, tetapi sesuatu y

karena rasa sakit. Melain

ladang yang terbakar. Orang-orang berlarian. Sosok ber

itu menjauh

ya pria berjubah itu, matany

kata ya

ong. Kau telah menyen

g kini menandai kulitnya: tiga garis yang saling terkait, seperti a

menjadi bu

u situs tertua di Kekaisaran. Perannya: menjaga lorong abu, membersih

, brutal bagi jiwa. Setiap hari, ia diminta melafalkan seribu nama

erarti mengabdi," kata Matriark Kuil, seorang

t. Namun, i

a menangis di atas abu. Di waktu lain, sosok itu tampak memanggil nam

koridor selatan, batu di bawah kakinya menyal

Penjaga menyeret tombak yang terbuat dari kata-kata kuno. Dan ti

knya, tidak

a tetap lumpuh. Bukan karena tak

ah memi

gatan kuno disimpan, ditangkap dalam batu hitam yang tergantung di atas bara api yang menyala.

Asha

bad sebelumnya, bangkit melawan tuannya. Dia melihat api menari-nari di langit. Dia melihat nama pemberontakan yang tertulis

tanpa simbol. Wajahnya muda, tetapi matanya tua. Bekas luka melintasi p

ha. Tanpa bicara, han

ngan... masih h

a meng

, dia tid

u di dalam dirinya yang terbangun. Dia tahu saat itu bahwa perbudakannya t

ya. Bisikan sebelum dia pergi: "J

g dia m

akar tubuh. Mereka membakar sejarah. Mem

berbicar

i abu, tidak m

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Persembahan abu2 Bab 2 Besi dan abu3 Bab 3 Bahasa orang yang membakar4 Bab 4 Sang Penjaga Api5 Bab 5 Abu yang mengingat6 Bab 6 Suara-suara di dalam Abu7 Bab 7 Api kuno8 Bab 8 Aula Guci9 Bab 9 Guci tertutup10 Bab 10 Beban kenangan11 Bab 11 Topeng Keheningan12 Bab 12 Bahasa abu13 Bab 13 Bisikan dan tulang14 Bab 14 Api yang tidak patuh15 Bab 15 Pengadilan Asap16 Bab 16 Memori yang dipinjam17 Bab 17 Abu Keheningan18 Bab 18 Nama-nama yang Terlupakan19 Bab 19 Merek yang Membangunkan20 Bab 20 Asisten yang diam21 Bab 21 Abu yang mengingat22 Bab 22 Lidah api23 Bab 23 Apa yang Membara dalam Mimpi24 Bab 24 Kilau dalam Keheningan25 Bab 25 Darah Api26 Bab 26 Suara Benda-Benda yang Diam27 Bab 27 Abu Terlarang28 Bab 28 Mata Tanpa Api29 Bab 29 Guci Ayah30 Bab 30 Pengkhianatan Rhezan31 Bab 31 Gerakan Sang Penjaga32 Bab 32 Ikatan Sunyi33 Bab 33 Garis Tersembunyi34 Bab 34 Abu yang Bernyanyi35 Bab 35 Batas Kepatuhan36 Bab 36 Sentuhan Membara37 Bab 37 Yang Tak Terkendali38 Bab 38 Di Depan Api Para Hakim39 Bab 39 Sahr'ken Mengecam Asha40 Bab 40 Bertahan dari Api Keheningan41 Bab 41 Sahr'ken Menyerukan Penghakiman Ritual42 Bab 42 Kael mencoba menghentikan persidangan, tetapi gagal43 Bab 43 Asha Bertahan dari Api44 Bab 44 Api Mengungkap Silsilah Asha45 Bab 45 Kael Menciumnya46 Bab 46 Asha membantunya menyembunyikan retakan itu47 Bab 47 Mereka Mulai Berencana Melarikan Diri dari Kuil48 Bab 48 Lirien Tampil sebagai Pendeta Asing49 Bab 49 Lirien mengungkapkan dirinya bagian dari sebuah jaringan50 Bab 50 Sahr'ken Menyerukan Pembersihan Budak51 Bab 51 Kenangan Terbangun52 Bab 52 Kuil Runtuh dalam Kekacauan53 Bab 53 Kael Melawan Para Prajurit54 Bab 54 Lirien Membantu Para Budak Melarikan Diri55 Bab 55 Kael terluka dan mulai membatu dari bahu ke atas56 Bab 56 Asha Menyentuh Jantung Kuil yang Reruntuhan57 Bab 57 Visi Masa Depan58 Bab 58 Lorong Tertutup59 Bab 59 Sumpah Berburu