icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Bisikan Abu

Bisikan Abu

Penulis: Яoma
icon

Bab 1 Persembahan abu

Jumlah Kata:947    |    Dirilis Pada: 25/06/2025

Nareth tidak membawa h

rang pun coba padamkan. Itu adalah penghormatan kepada Api Besar, kata mereka.

ta itu, yang layu karena demam dan usia, masih cantik bagi Asha, bukan karena apa yang ditunjukkannya, tetapi ka

nnya," bisik ibunya. Bibi

idak kunjung reda. Bukan karena ramuan herbal. Bukan karena doa. Tidak ada yang cukup. "Itu satu-satunya cara untuk menyelamatkan kami. Unt

pet ritual mul

mengg

atahari hampir tidak muncul di atas puncak-puncak gun

i dia juga belum sempat menjadi wanita. Kemiskinan di Dataran Ti

an untuk menjadi seperti itu. Jubah dimaksudkan untuk menutupi tubuh, menghapus bentuk,

kat tangan kurusnya, dan di dalamnya dia memegang kepa

a. Suaranya lebih sepe

di lehernya. Merasakan luka bakar yang

rimu. Bahkan jika mer

m dahi yang panas itu dan pergi

ratus orang muda, semuanya berusia tepat, semua

iambil. Beberapa mengatakan mereka diubah menjadi pelayan api. Yang lain, bahwa mereka dibakar hidup-hidup sebagai persembahan untuk menyalakan api suci yang

anya menerima roti. Rempah-rempah. Ar

banan. Itu adala

elintasi langit seperti luka yang menyala-nyal

hias tembaga. Wajahnya ditutupi oleh topeng obsidia

a menyentuh tanah. Sang Penjaga berhenti di hadapan pemuda itu. Udara

ng pun tahu apa yang ada di balik topeng itu. Beberapa orang mengatakan bahwa para P

i tengah barisan,

nya membelah udara seperti pisau. Suara

ngan dan menunjuk ke arahnya. Orang-orang itu meng

terke

engikutinya. Batu-batu itu terasa panas di bawah kakinya yang telanjang

. Bola itu melayang. Bola itu bergetar. Dan tan

itu. Tidak ada rasa sakit. Hanya kilatan, d

tanya lagi, dia tidak

di perut

nah, diterangi oleh urat magma yang mengalir di dinding seperti sungai yang hidup.

tinya. Tubuhnya mulai berkeringat, jantungnya berdebar kencang

gan wajah tertutup cadar merah tua, dan seorang pria tua

ata salah satu wanita, seola

gguk dan pergi tanp

sendirian di

rintah pri

i teringat kata-kata ibunya

tua itu. "Kau akan digo

untuk persembahan.

a tidak gemetar. Ia

ngan abu harum dan menandai punggungnya dengan simbol bercahay

inen gelap, dan kerah besi.

sama tiga wanita muda lainnya. Tak s

ak

yang akan tiba di gubuk. Tentang

deritaan ini

di menyala di at

ai memahami apa artinya m

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Persembahan abu2 Bab 2 Besi dan abu3 Bab 3 Bahasa orang yang membakar4 Bab 4 Sang Penjaga Api5 Bab 5 Abu yang mengingat6 Bab 6 Suara-suara di dalam Abu7 Bab 7 Api kuno8 Bab 8 Aula Guci9 Bab 9 Guci tertutup10 Bab 10 Beban kenangan11 Bab 11 Topeng Keheningan12 Bab 12 Bahasa abu13 Bab 13 Bisikan dan tulang14 Bab 14 Api yang tidak patuh15 Bab 15 Pengadilan Asap16 Bab 16 Memori yang dipinjam17 Bab 17 Abu Keheningan18 Bab 18 Nama-nama yang Terlupakan19 Bab 19 Merek yang Membangunkan20 Bab 20 Asisten yang diam21 Bab 21 Abu yang mengingat22 Bab 22 Lidah api23 Bab 23 Apa yang Membara dalam Mimpi24 Bab 24 Kilau dalam Keheningan25 Bab 25 Darah Api26 Bab 26 Suara Benda-Benda yang Diam27 Bab 27 Abu Terlarang28 Bab 28 Mata Tanpa Api29 Bab 29 Guci Ayah30 Bab 30 Pengkhianatan Rhezan31 Bab 31 Gerakan Sang Penjaga32 Bab 32 Ikatan Sunyi33 Bab 33 Garis Tersembunyi34 Bab 34 Abu yang Bernyanyi35 Bab 35 Batas Kepatuhan36 Bab 36 Sentuhan Membara37 Bab 37 Yang Tak Terkendali38 Bab 38 Di Depan Api Para Hakim39 Bab 39 Sahr'ken Mengecam Asha40 Bab 40 Bertahan dari Api Keheningan41 Bab 41 Sahr'ken Menyerukan Penghakiman Ritual42 Bab 42 Kael mencoba menghentikan persidangan, tetapi gagal43 Bab 43 Asha Bertahan dari Api44 Bab 44 Api Mengungkap Silsilah Asha45 Bab 45 Kael Menciumnya46 Bab 46 Asha membantunya menyembunyikan retakan itu47 Bab 47 Mereka Mulai Berencana Melarikan Diri dari Kuil48 Bab 48 Lirien Tampil sebagai Pendeta Asing49 Bab 49 Lirien mengungkapkan dirinya bagian dari sebuah jaringan50 Bab 50 Sahr'ken Menyerukan Pembersihan Budak51 Bab 51 Kenangan Terbangun52 Bab 52 Kuil Runtuh dalam Kekacauan53 Bab 53 Kael Melawan Para Prajurit54 Bab 54 Lirien Membantu Para Budak Melarikan Diri55 Bab 55 Kael terluka dan mulai membatu dari bahu ke atas56 Bab 56 Asha Menyentuh Jantung Kuil yang Reruntuhan57 Bab 57 Visi Masa Depan58 Bab 58 Lorong Tertutup59 Bab 59 Sumpah Berburu