Jessica, Luka Yang Terpendam
encari Tommy di rumahnya yang megah. Sudah tiga hari kekasihnya itu tak dapat dihubunginya, yaitu semenjak ayah Jessica divonis bersalah oleh
mandang gadis itu dengan tatapan tidak suka. Sungguh jauh berbeda dengan sikapnya dahulu yang selalu ramah setiap kali Jessica datang ke rumahnya. Maklum, putra tunggalnya telah ber
te Wanda.
ak a
mana? Sudah tiga hari ini saya t
Tante sudah mendengar kabar tentang ayahmu yang dinyatakan bersalah oleh pengadilan da
erti nama baik keluarganya telah rusak akibat kesalahan ayah kandungnya. Teta
dipertemukan dengan Tommy. Ada hal pentin
n kembali dalam jangka waktu yang lama. Kamu katakan s
essica. Ya Tuhan, benarkah Tommy tega meninggalkanku begitu saja? Padahal dia berj
geri man
us. Sejak masalah hukum ayahnya menyebar di media sosial negeri ini, tidurnya tak pernah nyenyak. Nafsu makannya pun jauh berkurang dan berat badannya turun drastis. Ia selalu dilanda k
sica dengan wajah bersimba
u? Apa hubungan kehamilanmu dengan anakku?" tanyanya berlagak bodoh. Tentu saja dia dapat menduga b
a sudah berpacaran selama bertahun-tahun. Sekarang Sica mengandung..
an! Pergi kau da
darah daging Tante sendiri. Tidakkah Tante menaruh belas k
pernah mempunyai keturunan yang tida
an? Apa mak
Kamu itu anak seorang narapidana! Orang yang telah menggelapkan uang perusahaan untuk berjudi! Ak
bagai cucu Tante, Sica tidak apa-apa. Tetapi Tommy pasti mau bertangg
ku belum tahu
pagi-pagi Sica merasa pusing dan mual-mual. Kakak Sica merasa cur
kan belum t
dua kali dan hasilnya sa
n aku bisa menjadikannya menantuku? Apa kata orang-oang kalau mengetahui keluarga
rkata dengan nada suara lebih lunak, "Sebaiknya kamu pulang dulu, Sica. Tante akan pikirkan bagaimana
dua puluh tahun dan sangat naif itu berpamitan. Ia mem
ari lamunannya. Oh, sudah lampu hijau rupanya, katanya dalam hati. D
*
i-laki tampan itu mengirimi gadis pujaannya itu sebuah pesan WA yang isinya mengajaknya makan siang bersama. Jessica menyanggupinya k
acuh. Dia asyik menikmati sepiring nasi ayam penyet kesukaannya. Bibirnya mendesis-desis kepedasan. Moses menatapnya penuh cinta. Ingin kulumat rasan
apa-apa. Dia justru menatap sahabat baiknya itu dengan ekspresi judes. "Sudah cukup ngeliatnya?" sindi
nya. Nggak etislah. Lagian k
mana cer
pan rumah yang kupasarkan. Lalu di
beg
berapa rumah yang
dia sama calon istrinya p
, m