icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Scarlet Regret

Bab 4 Trapped in deception

Jumlah Kata:1002    |    Dirilis Pada: 24/02/2025

di sampingnya. Meskipun keheningan di dalam mobil terasa berat, pikirannya lebih kacau daripada yang terliha

iga pria itu. Kayshila berusaha untuk menenangkan diri, meskipun perasaan takutnya semakin menggunung. Keman

lihat sebuah mansion mewah berdiri di depan mereka. Gerbang besi hitam yang tinggi terbuka otomatis saat mobil mendekat, dan pengawal yang be

la akhirnya beranikan bertanya,

yaannya tak layak untuk dijawab. Mereka keluar dari mobil, dan Kays

dibawa masuk ke dalam man

ing yang dihiasi lukisan-lukisan mahal. Namun, keindahan itu tidak mengalihkan perhatian Kayshila da

shila disuruh masuk. Begitu masuk, ia merasakan perubahan yang drastis-dinding batu yang basah, udara lembab yang menyesakkan, dan p

ma semakin mengerikan. Dinding-dindingnya penuh dengan retakan besar, dan udara di dalamnya terasa lebih lembab, seakan ruangan itu sudah lama tidak terjamah cahaya mata

an di baliknya. Begitu pintu itu terbuka sepenuhnya, Kayshila melihat tangga besi yang berkarat dan gelap di depannya. Tangga itu menurun tajam ke bawah, dan setiap langkah yang

egitu sampai di bawah, suasana berubah menjadi lebih suram. Ruangan bawah tanah itu sangat luas, namun sepi dan gelap, hanya diterangi oleh beberapa lampu kecil yang menggantu

gar keras, menciptakan gema yang tak kunjung hilang. Di satu sisi ruangan, ada beberapa pintu berat yang tertutup rapat, menghadap ke arah yang tak bisa K

mendorong tubuhnya dengan

membuat Kayshila tersentak. Dengan panik, ia berlari ke arah pin

on, keluarkan

ada ja

siapa p

ingan yang

, lebih keras kali ini, bahkan menendangnya dengan sisa tenaga ya

ian! Aku bukan oran

lang begitu saja tanpa balasan. Napasnya mulai memburu, d

ngan itu benar-benar kosong. Tidak ada perabotan, tidak ada celah di antara dinding batu yang le

ilasi itu dengan saksama. Itu t

ia bisa m

entuh dinding kasar, mencari pegangan. Dengan susah payah, dia mencoba mera

ing itu ter

nya kehilangan keseimbangan,

a terbentur permukaan yang kasar. Rasa perih menjalar, tetapi Kays

k boleh

ongan yang lebih kuat. Tangannya terulur ke atas, jari-jarinya hampir menyentuh uju

as ke lantai unt

ang kini berdenyut nyeri, ras

ggigit bibir bawahnya, menahan tangis yang hampir pecah. Seku

ia tidak b

e sudut ruangan, punggungnya bersandar pada dinding dingin. Matanya

jatuh, memba

da jala

ada ha

tengah ruangan yang dingin dan sunyi. Rasa takut, lelah dan kantuk meny

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka