icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Scarlet Regret

Bab 5 Beneath the deception

Jumlah Kata:1131    |    Dirilis Pada: 24/02/2025

atnya menggema di kediamann

ruangan kh

. Tujuannya jelas-ruangan bawah tanah. Dengan satu gerakan tangan, ia memberi isyarat pada

ng meringkuk di lantai dingin, tubuhnya melingk

hkan. Kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku celana, sik

s,

a menyipit, berpaling menatap pria berkepala plontos yang berdiri sepuluh langkah

aranya terdengar tajam, penuh ketidakpercayaa

nada tegas. "Polisi telah mengkonfirmasi bahwa wanita ini ad

m ke arah wanita yang disebut sebagai pelaku. Rahangnya mengeras, napasnya berat. Ada sesua

dur pulas di depannya. Sorot matanya sulit diartikan-apakah i

ukan, Sir?" Suara anak b

u pada wanita yang terbaring tak berdaya. Lalu, tanpa men

rgema di sepanjang lorong hingga akhirnya ia tiba di ruangannya sendiri. Dengan gerakan tenang, ia menj

ya kini lebih dingin, menandakan bahwa pikirannya

ekat dengan langkah mantap. "Ini adala

la napas panjang. Dengan kasar, ia meletakkan iPad itu di atas meja, bunyinya menggema di ruangan yang sunyi. Punggungnya bersandar ke kursi

Sir?" Jack bert

ng ke high ceiling di atasnya. Sorot matanya menerawang, seolah pikirannya t

i, lalu tanpa peringatan, bangkit dari kursinya. Langkahnya

mpatan itu, langsung berlari sekuat tenaga, berusaha menerobos keluar. Namun, harapannya hanc

a panik, memberon

karung beras, lalu tanpa ampun menghempaskannya ke lantai beton yang dingin dan ke

h amarah saat menatap pria rupawan di depannya-waj

sisnya dengan suara berget

gkok perlahan, mensejajarkan wajahnya de

ranya rendah, dingin, namun

ak memahami maksud pri

ruhmu melakukan ini?" Suaranya terdengar lebih tegas, lebih be

"I really don't know what you mean. Aku

membuat bulu kuduk berdiri. Matanya penuh dengan sesuatu yang tid

kan. Adrik mendekat, begitu dekat hingga Kayshila

genalku... de

ila dan membenturkannya ke tembok. Satu kali?

erusaha keras agar bisa lepas dari genggama

on lepas

k itu terdengar seperti sebuah melod

h segar kini mengucur deras dari pelipis,

a untuk berdiri. Tak ada jarak antara wajah Adrik

a dari apa yang su

tu dengan air mata yang terus berder

Aku bahkan tak pernah

kuat menarik rambut wanita itu hingga rasanya

an dengan orang yang salah. Beraninya kalian bermain

ia tidak tahu apapun. Bermain-main? B

tinggi. Luka pada sudut bibirnya kian mengeluarkan

inya dia meng

aduh saat tangan Adrik semaki

h gaya Adrik. Dia lebih suka bermain-main terlebih dahulu sebelum menghabisi mangsanya. "Kylie Abr

saja."Bukan aku pelakunya. Aku sama sekali tid

a mata kecoklatan miliki wanita itu."Stop pretending, b***h. A

ima gland-nya. "Aku bersumpah bukan aku pelakunya. Aku–" Bibirnya bergetar k

rmain-main, menjadikan mereka sebagai penghangat ranjanganya, tapi belum pernah dia melihat mata indah seperti m

p tajam pria kurang ajar ya

. Dia sedang menungg

gga membuat Kayshila tersungkur jatuh

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka