Scarlet Regret
gunkan sosok yang masih meringkuk di dalam selimut putih polosnya. Mata sayunya perlahan
ma-ia telah siap dengan celana jeans panjang dan kaos putih polos. Sentuhan ringan
oreng nasi goreng telur ceplok sebagai sara
ay
lebarnya merekah saat melihat siapa s
ama menunggu?" tanya wanita y
juga baru sampai. Yuk." Mereka bergandengan tangan memasuki bangunan pu
untuk melanjutkan pendidikannya di Uncle Sam. Mengambil jurusan sastra ing
made up of words. Most are written, b
ana. Tiga mata kuliah akhirnya selesai, Kayshila membereskan segala peralatan tul
yanya pada pria yang kebetulan berpapa
sahut pria itu, kemudian
oh hp dalam saku jaketnya, menelpon nomor sahabatnya. Tidak aktif. Keman
tak mau mempermasalahkan. Mungkin Kylie ada
langkahnya menuju kantin. Memesan
rl. Send
i melanjutkan aktivitasnya begi
ia itu pun menarik kursi di depannya. "Whe
engganggunya lagi?" ketusnya tanpa mengalihka
hanya ingin meminta maa
astik. "Terus tunggu apa lagi? Kenapa kau tida
keh geli. "Oh, c'mon, Kay.
la menatap pria itu ta
nggungnya pada sandaran kursi, dan memandang le
ingatimu, berhati-hatil
ar bola mata malas. Entah sudah berapa orang
hanya ingin menyebarkan ru
kebaikan
jengah. Tak membalas uca
ruh curiga, mengapa banyak orang yang tidak mau berteman denganny
k tangannya, menyuruh Alex untuk ti
katakan, itu tidak ak
lisnya, memasukkan ke dalam tas ranselnya lantas beranjak
galnya. Alasan utamanya adalah untuk mencari tambahan penghasilan, selain uang beasiswa bulanan yang diteri
ia buat sendiri. Sama seperti sekarang wanita itu menyan
tidak buka resto
kali pertama pertanyaan
yakin kalau kamu buka restoran sendiri,
Indonesia. Belum ada di daer
palanya menyetujui perkataan
ku punya biaya untuk b
oa wanita berkulit langsat
gigihan Kayshila dalam mengenyam pendi
n, sudah ada uang bulanan yang
ingin menambah wawasan, pengetahuan
?" tanya wanita be
emang poin utama." Mere
pukul sepuluh malam. Kayshila bergegas mengga
a pesan penting yang masuk. Kayshila mengerutkan ke
ni? Namun, sekali lagi, nomor Kylie tidak
wanita bermata abu-abu itu. Mungkin
jalan setapak yang tampak sunyi. Sebagian oran
di depannya, terlihat tubuh seorang wanita tergeletak ta
tak ia membekap mulutnya sendiri saa
tan. Dari sela rambut kecoklatan Kylie, darah menenahan air matanya yang mulai tumpah. Ia meraung-rau
cepat. Tanpa peringatan, beberapa pria dengan seragam kepolisian mun
emecah keheningan malam, membuat Kayshila terdiam seketi