icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dinodai Calon Kakak Ipar

Bab 2 Anak Pembawa Sial

Jumlah Kata:1184    |    Dirilis Pada: 22/02/2025

nya Sera? Calo

tiku dan Dika yang duduk di beranda. Seorang laki-laki menyusul di belakangny

al, Tante.

llah, ca

Meski aku belum tahu apa hubungan wanita ini d

salah pili

gsung setuju kalau ini,

ya malaikat, dia canti

ri aja!" Aku menyikut perut Dika, memintanya

Nia yang sekarang berdiri di dekat kami. Mereka ikut be

alatan makan lainnya. Meskipun ada asisten rumah tangga, Mama Nia memang membiasakan anak-anaknya menger

nte Mira sengaja datang, sekalian liburan anak-a

aru denger namanya? Waktu

ya

kit salah tingkah. Sepertinya h

di Jakarta. Lebih sering di sana, paling sese

oh

man membicarakan topik itu, jadi lebih baik aku melewatkannya. Tanganku s

. Semua orang menoleh ke arah pintu, termasuk aku. Tampak seorang pria denga

khirnya Tante bisa kete

memelukku tadi. Mereka tampak akrab. Namun, pemandangan berbeda tampak jelas di wa

kita makan

ap mata selama sepersekian detik, sebelum aku menundukkan kepala. Entah kenapa,

a dengan senang hati memperkenalkan pria di sampingn

ik ipar kamu, Sera.

ah kami berdua. Nada bicaranya terdengar dingin, seo

g saling beradu dengan piring. Sisanya, tak ada obrolan apa-apa. Aku bertanya-tanya, apa ya

an, ini

hnya yang semula bersandar pada bangku, segera ditegakkan. Rokok di tan

sebagai tanda perkenalan. Saat di meja makan tad

dari ujung kaki sampai kepala. Matanya begitu

ngan wajah tanpa ekspresi. Tidak ada ketulu

sekali tidak berniat membalas keramahanku. Kedua tangannya justru masuk ke dalam saku celana.

ngnya. Entah kenapa, aku merasa tidak nyaman berdekatan dengan

t? Gimana kalau aku culik tunan

embasahi kerongkongannya. Dia gugu

cuma mau ngomong kalau kondisi kesehatan

u menahu informasi itu.

yangannya, kamulah yang harusnya urus p

as

inta ketemu. Daripada tinggal di hotel, mendi

di akhir kalimat. Entah apa maksudnya. Kurasakan genggaman Dika semakin erat. Dugaanku benar, hubungan merek

berdua. Namun, langkahnya terhenti di hitungan ketig

an sama Dika," ucapnya dengan nada mengejek, l

terpisah dengan bangunan utama. Beberapa kamar di bawahnya ditempati asisten

Adrian yang semena-mena, ketakutan Dika, juga pe

egitu jawaban Dika

i dia. Bahaya," imbuhnya saat

sih? Emang nggak

i tepi jalan, menatapku deng

ik kamu n

lagi aku jadi istri kamu, cerita aja

mengg

ua malam baru kela

gkatnya aja kenapa, sih? Repot amat. Aku cuma penasaran, ken

mengatakan sesuatu. Bola matanya bergerak gelisah, mencari p

, lupai

ika. Tangannya berkali-kali membenahi k

terin aku pulan

elangan tangan kiriku yang men

alanya, sama seperti kepalaku yang dipadati berbagai prasangka. Aku bahka

iku sudah melangkah turun dari mobil.

Y

ta sedikit ten

uk merangkai kata yang akan keluar dari mulutnya. Dia gugup, terlihat dar

a." Aku menepuk lengannya, tersenyum memaklumi

as Rian anak

, bersama denyut jantung yang te

ullah. Apa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka