Obsesi Kencan Buta Sang Pewaris
lah dunia yang penuh dengan cahaya dan kebebasan kini menghilang. Hanya ada Damien, ruang ini, dan kesunyian ya
tenang namun penuh dengan tekanan yang hampir tak tertahankan. "Tid
melakukan itu," suaranya hampir tak terdengar, namun tetap penuh de
amu masih berpikir begitu? Kamu masih berpikir kamu memiliki pilihan?" Matanya tajam, m
u inginkan dariku, Damien?" tanyanya, suaranya bergetar, namun ia berusah
it. "Aku ingin melihat kamu memahami harga dari setiap tindakanmu," jawabnya dengan suara yang ja
gitu dekat, hanya beberapa inci saja. "Kamu ingin menghukumku?" tanya Livia, merasakan
ca setiap sudut hati Livia. "Hukuman?" katanya setelah beberapa detik, "Bukan, Livia. Ini bukan tentang
in menyelimuti dirinya. "Aku tidak bisa... aku tidak bisa begin
begitu kuat, penuh dengan tekad dan obsesi yang tak terhindarkan
n mengikatnya dalam lingkaran obsesi yang tak bisa ia hindari. Ia merasa semakin terperangkap, semakin terjebak dalam permainan ya
inginan Damien yang semakin menguasainya. Ketakutannya berubah menjadi kebingungan, lalu kebingungannya menjadi keputusasaan. Ia merasa dirinya buk
ada dirimu," kata Damien, nadanya mengandung rasa puas. "Dan kam
jadi milikmu, Damien," katanya, berusaha terdengar lebih tegas, me
amu bisa mencoba," katanya pelan. "Tapi kamu akan segera tahu b
Rasa takut yang bercampur dengan kebingungannya, dan sebuah dorongan untuk melawan, meski ia tahu itu mun
r ketakutan. Ia merasakan bahwa di balik semua ini, mungkin ada sesuatu yang lebih dalam, sebuah