Obsesi Kencan Buta Sang Pewaris
dari jam tangan yang tergeletak di atas meja. Setiap detik yang berlalu seolah semakin menekan dada
, hanya diisi dengan detak jam yang terdengar semakin keras di telinga Livia. Ia tidak tahu apa yang har
a?" suara Damien memecah keheningan, penuh kekuatan, d
ap yang dirancang dengan sangat rapi. Tak ada jalan keluar, tak ada cara untuk mengubah apa yang telah
diartikan. Livia merasa tubuhnya dingin, seperti dihadapkan pada sesuatu yang jauh lebih besar daripada sekadar ke
iganti?" kata Damien akhirnya, suaranya penuh kejam. "Ka
rmasuk dirinya-adalah permainan yang bisa dipertaruhkan. Semua yang ada di sekelilingnya hany
lebih tenang, namun menakutkan. "Apa yang aku inginkan adalah peng
g dimaksud Damien? "Aku sudah meminta maaf," katanya den
enebus kesalahan ini." Ia berdiri, berjalan mendekat dengan langkah tenang, namun setiap langkahnya seakan mengguncang kepercayaa
sedang Damien rencanakan? Mengapa ia merasa seolah-olah dirinya bukan lagi manusia biasa
ien, matanya tidak pernah lepas dari Liv
anpa berpikir panjang, suar
bahaya yang siap mengintai. "Ke tempat di mana kamu akan belajar arti dari kon
mengapa, ia merasa terikat pada pria ini, meski hatinya menolak. Ada sesuatu yang menggerakkan dirinya, entah ras
menunggu di luar. Tanpa kata-kata, Damien membuka pintu dan menyuruhnya masuk.
g duduk di seberangnya. Semua yang ada dalam pikirannya hanyalah satu hal: dia telah terperangkap dalam lingkaran yang tak bisa ia