Obsesi Kencan Buta Sang Pewaris
. Setiap kalimatnya mengingatkan Livia betapa kecilnya ia di hadapan pria ini, betapa s
ya yang tajam dan penuh perhitungan itu membuat Livia merasa seolah dirinya adalah sebuah teka-teki ya
yang penuh keyakinan. "Kamu berada di dunia yang jauh lebih besar dan lebih rum
"Aku tidak takut padamu," katanya, meski suaranya terde
rdebar. "Kamu berpikir kamu bisa bertahan dari semua ini?" Ia melangkah mende
ami satu hal-bahwa ini bukan sekadar tentang uang atau kekuasaan. Ini lebih d
kuasa. Ada sesuatu yang lebih gelap, lebih berbahaya, yang menggerakkan setiap tindakann
h dan penuh tekanan. "Setiap pilihan yang kamu buat akan membawa konsek
an kebingungannya. "Apa yang kamu inginkan dariku?" tanyanya, suara penuh k
kuasai sepenuhnya. "Karena kamu adalah kunci, Livia," jawabnya dengan tegas. "Kunci untuk membuka sesuatu yang lebih besar. Da
nya membawa dirinya lebih jauh ke dalam dunia yang tak ia inginkan. Namun, meski ia merasa terperangkap, ada perasaan lain y
kata Livia dengan suara yang lebih tegas, mesk
rti," katanya dengan nada penuh ejekan. "Aku tidak akan memaksa kamu untuk menyerah, Livia. Aku hanya akan
hnya. Namun satu hal yang jelas-setiap saat yang ia habiskan di dekat Damien, ia merasa semakin t
dak akan mengubah apapun. Namun, rasa ingin tahu yang semakin kuat
kan tahu, Livia," jawabnya dengan suara yang sangat rendah. "Namun, itu
juga ada rasa penasaran yang menggerakkan setiap langkahnya. Ia tidak tahu apakah ia siap untuk apa yang
ah ketegangan di ruang itu, "kamu tidak akan pernah bisa kembali ke kehidupanmu yang dulu. K
uga penasaran. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Apa yang akan ia hadapi di dunia Dam
a tahu satu hal-dia harus menemukan kekuatan dalam dirinya sendiri, karen