Obsesi Kencan Buta Sang Pewaris
ang memang sering diminta menggantikan Alena dalam berbagai hal, merasa tidak enak hati menolaknya. Apalagi, kencan buta ini bukan dengan sembarang orang,
u kamu khawatirkan," bisik Livia pada dirinya send
perusahaan keluarga yang bernilai triliunan. Semua orang berbicara tentang betapa terpeliharanya dirinya, betapa ia tidak pernah menunjukkan sisi lembut ata
lum melangkah masuk, ia menarik napas panjang, berusaha menenangkan dirinya. Saat melangkah ke dalam, suasa
iv
apan tajam milik Damien Remington yang sedang duduk di sudut ruangan. Tubuhnya terbungkus jas hitam elegan, rambut hitamnya yan
a rendah, tak ada senyum sedikit pun di w
m di udara. "Sahabatku, Alena, tidak bisa datang. Dia meminta ak
kata banyak, hanya menunjuk kursi di
dengar seperti perintah yang tak bisa dibantah, setiap gerakan tangannya tampak penuh kontrol, seolah dunia ini benar-benar m
buah insiden kecil
ngkatnya, tapi tidak cukup untuk mencegah tumpahan anggur yang merembes ke tangan dan pergelangan tangan Damien, tempat jam tangan mahal y
enti berdetak. Ia hanya bisa menatap
yang tak bisa disembunyikan. "Jam tangan ini be
via. Ia menunduk, menahan diri agar tidak terlihat panik. "Aku...suatu dalam pikirannya. "Kamu tahu," ucapnya denga
makin mencekam. Ia baru saja terjebak dalam permainan yang sangat be