ALFARO | Berandal gilaku
gh
gh
gh
masih memakai seragam putih abu itu tersungkur beberapa kali ke trotoar. Jas hitam dengan branded terkenal itu masih
, seorang pemimpin yayasan dari R
pa kamu, an
gg
k SMA itu. Tapi tak ada satu katapun yang keluar dari mulutnya
it, menyusut darah di sudut bibirnya yang kemudian menunj
si anak yang katanya bodo
i nam
a malu-maluin orang tua!!"
gg
ugg
kur di bawah kaki anak seumurannya
k itu berdiri menatap Shakti yang masih enggan berdiri, lalu tatapannya beralih pada Almahendra yang mulai mendekat, hendak mencengkram ba
a. Lagi, anak yang tak kenal takut itu menghempaskan tangan Almahendra dengan kasar. "S
nak bau kencur ini. Berjalan menjauh sampai dibelokan gang dan tak terlihat lag
tu menyepak badan Shakti yang mulai
apnya tanpa kompromi, dia meninggalkan Shakti yang akhirnya berdiri
t Shakti terpaksa mengeluarkan selembar uang berwarna merah
a se
I
empat si ibu penjaga warung menjelaskan bahwa disana tidak ada kembalian, Sh
esini. Seringnya ngutang, hihiii" s
Dia duduk bersandar, tangannya m
ena tinjunya, kalo kena bisa babak belur lebih dari ini" Jawaban panjang lebar si ibu penjaga warung membuat Shakti cengir, menggaruk ujung alisnya yang tak gatal. Setelah berbincang
n kedua tangannya, kemudian menangkup wajah anaknya yang berantakan dengan
yod. Setiap kali Shakti pulang dengan keadaan yang berantakan, mami Venna dengan sabarnya mengobati anak kesayangannya ini. Anak yang jauh dari kata pintar, tapi bukan
Muti
ng duduk disebelahnya, menepuk bahu Shakti. Sedangkan Shakti hanya diam saja, seperti biasa. Kali ini lebih tert
matematika udah keluar lho
. Udah gak aneh siih si Beran
gue pacarin aja ya dia, biar ni
-hati dia ma
bokap gue banyak!,
elas berhamburan keluar. Tujuannya kekantin dong pasti
ejadian kemarin saat dia dipukul oleh papinya. Bukan pukulannya tapi alasannya. Kali ini dia tau alasannya apa, alasan yang tak pernah dia tanyakan sebelumnya. Ternyata papinya udah t
lapangan dimana Shakti berdiri dengan laganya yang sok cool. Shakti berdiri di tengah lapangan dengan kemeja yang dua kancing atasnya terbuka. Wajahnya
da Shakti. Bukannya menerima air itu, Shakti menatap aneh pada Salsa. Telapak tangan kanannya bertengger di pinggangnya sedangkan tangan kirinya menekan bola ba
itu, mengulurkan tangan kanannya ke Salsa. "Gue Keenan. Ehmm..maksudnya si Berandal gila" ajaknya berkenalan. Sementara Salsa
12 IPS3. Sebenarnya kalo udah disebutin si berandal gila, Salsa tau. Emang terkenal sama prestasinya tapi gak tau yang mana waja
iapa cewe itu sebelum berkenalan. Hingga siapapun pasti merasa jika Keenan tertarik sama dia, begitupun dengan Salsa. S
ti menunjuk waja