Rekaman De Sahan 14 Hari
at kuliah umum tentang kesehatan alat reproduksi di aula faku
Jawabnya. Raisa mengangguk mengiyaka
ikit pada Laura membuat Laura langsung menautkan alisnya, "
Maksu
ri permainan yang kita buat kemarin, aku dan Olim udah sepakat kalau h
ebut masuk ke telinganya, langsung tersedak dengan minuman yang baru saja ia t
?" pekiknya
ah aku dan Olin pikirkan dengan matang-matang." Raisa melirik Olin yang
n berdua aja udah cukup sebagai bukti." kali ini Olin ikut menimp
mereka bertiga bisa-bisanya ikut menimpali de
ah. Aku nggak mau. Kalau ngide itu yang
kamu aja sih. Kalau gak mau laksanain hukuman, ya
lian! Itu mobil Dean, hadiah ulang tahun dari Papi
arena memang seni kmat itu. Nik mat banget malahan." Laura seketi
nak dari pemilik Alexander Company dan jadi penerus satu-satunya semua aset Alexander. Dia tinggal di Apart
ia terima, kepe rawanan yang ia jaga selama ini akan lenyap begitu saja. Tapi kalau dia tolak, mob
nar-benar kacau. Semua ini berawal dari permaina
nggu Ya
urusan saat netra mereka menangkap sosok Lia yang sed
et mereka sekarang, melainkan tentang pera wan atau tidakny
egel lagi. Alias udah nggak pera wan!." ceteluk Raisa tiba-tiba dan tentu saja l
lah satu mahasiswa cowok di jurusanya, tiba-tiba saja meneriaki lelaki itu ber 'burung' kecil dan tak akan bisa
Tahu dari mana?" tanya
nyeletuk aja tu mu
ck! Karena faktanya memang, wajah polos kayak gitu biasanya cepat banget pera wannya diambil
a, conto
k polos. Zaman sekarang ngga
Istilah da
n si Lia udah gak pera wan.!" kekeuh Raisa. Sedangkan Laura da
u yakin Lia masih virg in." Ta
a serentak, "Taruhan? Bayaran bagi yang
ah tahu siapa yang kalah. Yang jelas
aisa secara tiba-tiba pada Olin yang seda
g cepat. "Maksudnya geleng
ribut bawa-bawa a
bange
enting aku ngga
dari aku kan?" Raisa sedikit berpikir sebelum dia mengia
emua data itu Raisa terima dari kekasihnya Lia sendiri yang mengaku sudah sering tidur dan menc ici
, Laura harus mene
ahhh
lalu di kampus mereka. Jika dikaji ulang kembali, jujur ini semua k
justru senjat
ng Raisa berikan untuknya dan di sini lah dia sekarang. Disebuah rumah sakit b
uh satu minggu memantapkan keyakinan untuk meneri
ana sudah ada Raisa yang ikut menemaninya memulai aksi pertamanya. "Rai! Aku g
Udah buruan
a harus
alah. Nanti malam kita ke sana.! Nggak ada korting-kortingan sambil
ngar jawaban Raisa. Dasar sahabat ta
ang akan ia beri buat lelaki itu nantinya. Nggak mungkinkan dia jujur kalau sedang jalani hukuman ta
ndek dengan bagian bawahnya dimasukkan ke dalam rok mini kembang. Laura juga mencatok rambutnya dan memb
pada Raisa untuk mengundur hukuman taruhan yang dia buat sendiri. Tapi kalian tahu ka
mu nggak bakal dibu nuh juga kali sama tu Dokt
ya ada angin apa dia
kamu se ksi gini langsung diperkaos sampai metong!" Laura sungguh ing
habat aku ap
ati ucapan aku barusan? Ayolah Laura! Kam
sal, "Iya Iya, ta
gup. Sorry sisa punyaku. Hehehhe!" Laura meraih botol mi
sebut, tanpa Laura sadari, Ada senyu
*