Rekaman De Sahan 14 Hari
a, "jantung ku Rai! Gug
ya! Kamu hati-hati ke atas! Ingat! Apartemennya di lantai l
en Diamond. Laura gugup setengah mati bahkan botol mineral y
gka lima. Lift mulai bergerak ke atas. Tangan Laura mendingin seketika. Rasa gugupnya tak bisa dia sembunyikan. L
n ini di desain hanya untuk satu pemilik tiap satu lantainya. Karena saat kakinya melangkah keluar Lift, Laura meliha
sih ni!" ucap Laura gelisah. Bahkan saat dia terus melangkah, rasa gatal di daerah ke ma luannya semakin menjadi membuatnya harus sesekali berhenti dari la
Ia berpegang pada dinding pembatas. Laura bahkan me
intu Apartemen tersebut. Dengan perasaan campur aduk antara gugup dan gelisah dengan bagian bawahnya yang
gila. Ia benar-benar kegerahan dan sangat ingin memb uka ba
mbol bel berharap ada
a permisi menekan bel Apartemennya. Padahal ia kini tengah berusaha m
sempurna itu di ruang santai apartemennya sambil menyaksik
nnya, ia akan menghabiskan sisa malamnya dengan bermain solo semba
saja Lelaki itu tak ingin bermain seperti itu. Dia tahu konsekuensi apa yan
yakit K
alu memakainya kembali. Dengan kesal, ia berjalan menuju pintu Apartemennya dan siap
artemennya. Namun lelaki itu justru dibuat terdiam kaget
tu yang memerah serta keringat d
bantu aku.!" U
nnya. Dia malah semakin memaki tajam namun hanya terucap dalam hati. Waja
er. Hal seperti ini bahkan
ar saat ia meminta bantuan tentang hal gila pada lel
et." Bisik Laura lagi dan kal
end esah meminta bantuan padanya. wanita yang kini terlihat sangat kacau itu menutup paksa pintu hingga terden
kan bibirnya dengan bibir Davin setelah sebelumnya dia meni ndih
cel ana dalam pada ton jol an besar milik Davin. Lelaki itu dibuat kelimpungan setengah mati karena perb
rsiksa nih si Joni.!" Ba
n mudahnya menyibakkan cel ana dalam miliknya kesamping lalu
dal'nya tanpa ampun. "jangan bergerak lagi! Aku tersiksa!" geram Davi
ang menampilkan ade gan super pan as. B
ng syarat akan na fsu dan mul
bali namun justru Laura semakin m
n siapa gadis ini, yang jelas aku harus
kannya berada di bawah. Wajah mere
n disela-sela gesekan keja nta
ku Laura." Jawabnya
u yang mancing, ja
merdu dari bibir tipis Laura. Davin menciumi bibir Laura dengan liarnya. Meny
dia tampak seperti sudah mahir
r jenjang Laura, menj ilat kulit lehernya dan menggigitnya pelan. Laur
p tub uh Laura sampai tak bersisa apapun yang bisa digunakan untu
a. Dan ia benar-benar ha
*