Rekaman De Sahan 14 Hari
pa itu? Dasar gila,
Suka? Laura suka dengannya? Mereka tak saling k
pikir apartemen ini pangg
dan kenapa semalam jadi seperti itu, aku berniat
unduk kembali. Laura merasa sudut matanya yang sedikit memana
ulutnya, namun entah kenapa justru ide gila ini yang mun
uatku semakin emosi. Di kepalaku saat
ngepalkan kedua tangannya yang s
u. Sebelum masuk, dia menyodorkan air mineral padaku dengan alasan supaya bisa lebi
an. Laura segera mengangguk cep
akan menetes di hadapan Davin. Toh dia ketakutan
yang menjadi pemicu hal gila semalam itu terjad
dengan tatapan memohon. "Jangan. Urusan k
ia dala
rusan kamu sama aku." Kali ini cara
tuk dijelaskan. Detik berikutnya ia mengangguk,
ee
a kesusahan me
kamu baik setelahnya hanya karena k
e
n ini. Takutnya lebih mendo
san macam
n. Aku... Tak in
ngsek, gitu?" tanya Davin yang langsu
mata yang tadi sempat membasahi pipi mulus Laura. Menerima perlakuan lembut dari Davin membuat rasa ketakutan La
a ia tak tahu untuk apa kata maaf itu ia ucapkan. Semuanya kelua
apa kamu, nyatakah semua alasan yang kamu berikan tadi, ya
nggak mau
lau aku mau mengasiha
lelaki itu. Bukannya takut Davin justru mengangkat bahunya acuh melen
*
t ini di dalam apartemen milik lelaki tersebut. Ya, sudah tiga jam La
n yang membuatnya semakin frustasi
sekali karena dia mengacaknya dengan kasar, wajah kusut ditambah lagi ponse
la
da jam setengah empat sore, dan sudah lima jam gadis itu di sana da
sum. Dia yakin Davin akan pulang sebentar lagi. dengan yakin Laura pun membuka atasannya tanpa menyisakan satu benang
rena kerongkongannya yang terasa sangat kering. Saat baru memasuki tegukan ke empat, Laura mendengar suara tombol di pintu
ai sehingga membuat bibir vagh.!nanya sedikit terbuka. Sedangkan untuk menutup ekspresi wajahnya, Laura mengarahkan waj
atan apapun dengannya. Semua ini ia lakukan hanya karena terlanjur basah. Sekarang ia sudah menyelam dalam taruhan ini jadi, angga
menutup pintu. Davin mengerutkan keningnya karena apartemenny
adapannya ini. Bagaimana tidak, di hadapannya sekarang ada Laura yang tidur telentang dengan tubuh yang hanya dit
.. " panggil
karena dijepit celana jeansnya. Ia dengan cepat melepaskan celananya
g khusus di depannya itu langsung mengeluarkan adik kecilnya yang kini sudah menegang sempurna. S
itu. Bayangan tentang sempitnya milik Laura yang dia masuki semalam membuat ad
ngan yang kini Laura lakukan. Tak mungkin tak ada
nya, Davin pun berjalan mendekati Laura dan kin
limpungan menenangkan detak jantungnya. Untung wajahnya tertutup sempurna, jadi Davin
*