icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Istri Pengganti Membalas Dendam

Bab 2 2. Memberikan Afrodisiak

Jumlah Kata:1088    |    Dirilis Pada: 09/01/2025

skan

an. Semua usahanya sia-sia. Karena efek dari minuman yang diberi obat ole

ap kali kulitnya bersentuhan dengan Reinan, dia merasakan p

kukan kontak fisik dengan wanita ini. Tapi nyatanya, ini di luar dugaannya. Rasa jijik akibat OCD akutnya akan wanita tidak muncul, dia berali

terulur mengulum daun telinga Ziya hingga membu

ih berusaha keras melawan keinginan primitif taburan telah terpicu obat.

erkata sebaliknya." Reinan menikmati melihat perlawanan sia-sia dari Ziya.

g dress miliknya dengan susah payah. Tubuhnya tidak berhenti bergerak gelisah sejak tadi. Persetan

nan berbisik dengan suara dalam di tel

lah dibius oleh seseorang. Hanya saja kadarnya jauh lebih sedikit dari apa yang dia berikan pada minuman Ziya. Tapi sekarang, dia sudah berada di ambang bat

ini sosok istrinya terlihat sangat berbeda dan jauh lebih cantik dari biasanya. Bahkan dia sempa

in memanas. Dia melonggarkan dasinya, melepaskannya dengan tidak sabaran. Membuka sebagian kancing kemejanya, hingga me

nan primitif karena rangsangan obat. Tapi dia tidak punya pilihan lain, rasanya sangat tersi

Reinan. Hal itu menyebabkan kancing kemeja yang tersisa seketi

idak sabaran. Jangan pe

yang muncul di bibir Reinan, dia kembali mencium wanita di bawahnya tan

sepi dan sunyi. Hasrat tertahan yang telah menumpuk akhirnya melebur menjadi satu. Menimb

di hal paling tidak terlupakan. Sali

apat tumpukan bajunya di lantai yang berbaur dengan baju milik Reinan. Rasa s

men paling memalukan dan aib dalam hidupnya. Memohon pada seorang pria yang dia benci untuk melakukan hal-hal tidak beradab seperti itu. Dia rasanya ingin menampar wajahnya seke

kamu aka

etika terhenti. Dia tidak menolehkan kepalanya ke arah

rti semalam. Ziya merasa lelah, dia ingin segera membersihkan tubuhnya yang terasa lengket dan t

Reinan semalam yang membuat tubuhnya terasa remuk redam. Rasanya sangat tidak nyaman dan dia ingin tidur seharian. Tapi dengan keberadaan pria itu di

h ban

rlu merep

enggan untuk melihat Reinan yang dia sadari tidak berhenti menatap punggungnya. Dia tidak suka diperhatikan dal

khirnya menolehkan kepalanya ke arah Reinan, sebel

an melingkarkan di pinggangnya. Berjalan ke samping jendela besar yang terbuka,

itarnya, obsidian itu menatap lurus

tapan matanya menajam, dia hanya bisa mendecih kesal karenanya. Mengambil sabun cair dan menggosoknya dengan keras. Namun tidak peduli seberapa keras dia me

ya ke atas, tanpa terasa sebulir air mata menetes di antara pipinya. Berpa

an tidak berdaya dalam hidupnya. Kedua tangannya mengepal, berjanji

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka