Istri Pengganti Membalas Dendam
uangan yang sama dengannya. Ziya segera berganti baju dengan mengenakan rok di atas lutut yang dipadukan dengan tanktop dan car
gaimana dia menggosoknya, malah semakin merah jadinya. Alhasil Ziya hanya bisa mengak
umah tangga menyuruhnya makan. Sepanjang langkah kakinya menuruni anak tangga, Reinan mulai memperhatikannya. Ziya
kut pulang ke ru
an naik ke atas. Ini adalah hal yang dia tunggu-tunggu. Karena selam
ngan tatapan matanya yang mempesona. Senyum manis di bibirnya tidak me
a ini telah mengubah kepribadiannya dan menjadi jauh lebih menarik untuknya. Sayangnya itu hanya pemikiran seki
asa lega dan lebih leluasa dalam bertindak di rumah. Saat ini Ziya dim-diam masuk ke dalam ruang kerja milik Reinan
Ziya berjalan mondar-mandir dan tidak menyerah, terus mencari, bahkan membuka satu persatu buku yang tersusun rapi
. Dia bisa mengira-ngira kalau surat ini pernah terkena air hingga tulisannya menjadi kabur. Lalu beralih untuk melihat sebuah foto yang juga usang dan agak buram. Menampilkan
ya. Meski dia tidak tahu foto siapa yang telah dia temukan, namun dia tidak
oto ke tempat semula sebelum mengembalikannya ke rak buku. Debaran jantungnya memompa secara tak beraturan. Tida
akkan bahu ramping dan mulusnya dengan pose menggoda. Duduk di kursi kerja milik Reinan dengan kaki yang disilangkan. Tidak mudah baginya untuk
kamu kembal
reka adalah suami istri dan semalam mereka telah melakukannya, tetap saja semalam adalah kondisi khusus. Setelahnya wanita licik ini a
itc
api mengetahui kalau istri kecil yang dinikahinya berubah menjadi wanita penggoda seperti tikus liar di luar sana
at Ziya agak gugup. Namun dia tetap menahannya dan mem
dengan telunjuk dan ibu jari. Membuat Ziya mendongakkan kepalanya, namun tindakan Reinan tidak lembut sama sekali, dengan sen
gan tangan Reinan. Berusaha melepaskannya hingga kedua matanya hampir berkaca-kaca. Jika bukan karena tidak ingin k
bernapas ketika tangan Reinan kini telah berakhir mencekik lehernya. Menekannya
miliki sedikit pun niat buruk di sini." Sebelah tangan Reinan dia gunakan untuk mengelus rambut Ziya dengan ger
n air mata. Senyum sinis masih muncul di bibirnya. Melihat bagaimana Ziya langsung berdiri dan mengam
ngan khawatir." Reinan berjongkok di depan Ziya
iko
beberapa saat. Jika apa yang sedang dia pikirkan saat ini ternyata memang benar adanya, dia bersumpah akan memba
ak tampak takut dan meringkuk menjauhinya. Justru dia malah melihat adanya nyala api di dalam
bajunya. Dia akan mengikuti permainannya. Memainkan peran se
ongnya dan tidak mendapatkan perlawanan apapun dari Ziya. Membuat