Calamity Of Love
ah menyebar. Kau serius?" tanya Darren seraya merangkul
n kepalanya seraya t
ngan nasibku??!" seru Darren s
sudm
g keren tapi kalau tidak ada kau, siapa yang mengajari dan m
penambangan, aku juga tidak bisa membantumu. Kita bed
sudah paham. Beda jauh denganku. Jadi aku sangat meng
kau kursus privat gratis denganku, apa masih kurang? Enak
dah semestinya, tidak ada yang bisa kau banggakan. Tapi kalau kau bisa membuat sahabatmu yang paling tampan
o sambil setengah berlari menja
i samping. Camilio segera menolehkan wajahnya dan menemukan Debbie yang sedang memperhatik
karena Camilio berhenti secara mendadak
gg
punggung Darre
!" pekik
sikumu mengenai dadaku. Itu lebih
rhenti mendadak!" sahut
ndukkan kepalanya, melewati Camil
barmu?" seru Camil
ehkan wajahnya. Ia hanya tersenyum dan m
seraya melangkahkan kakinya den
nya dan mengangkat wajahnya mena
da waktu, aku ingin bicara den
ang a
udah 2 minggu tidak komunikasi. Hari ini
ganggukkan
perempatan dekat rumahmu, ok?! See you!" seru Camilio sambil menepuk pelan lengan Debbie dan ber
e saja lembut. Giliran memukulk
lebih baik aku pindah duduk
a kuis Geometri. Mampus kau!!" Bis
ri ini kau kelihatan tampan? Aku terpesona sampai tidak bisa berkata apa-apa," rayu Darren seraya mendudukk
rik sebal pad
*
bis sekolah. Camilio berdiri menunggu D
mah dinas lagi yang letaknya jauh dari tempat Camilio sekolah. Ia meng
ilio satu arah dari sekolahan, namun berseberangan meski tida
si dengan teman-temannya. Ia selalu memisahkan diri dari teman sekelas
kamar mandi, menyiram air kotor, membuat Debbie jatuh dan meletak
man-temannya. Camilio selalu menegur mereka dengan baik su
husus pada Debbie sehingga gadis-gadis yang menginca
ian kesiswaan dan konseling yang ada di sekolah, yang segera m
enjadi jauh lebih baik. Meski Debbie masih te
ulus dan terkurung di sekolah militer dalam jangk
kir, mungkin Debbie mengalami suatu trauma di masa kecilnya. Tapi untuk mengajak Debbie konsultasi ke psikiater sesuai saran D
n-temannya tiba. Camilio berjalan mendekati bis tersebu
beriringan dengan Debb
r di kedai kopi itu?" tanya Camilio seraya menunjuk ke arah kedai yang
o setelah membayar pesanan 2 cup coklat hangat, 2 p
g special," jawab De
Camilio sambil menyesap coklat hangatn
elek dan tidak ada yang terlalu bai
an di sekolah militer," kata Cami
ya meneguk sedikit minumannya dan mulai menggigi
di sana. Aku akan lama berpisah dengan ibuku dan tent
an kepala sambil m
tidak adil. Berani melapor pada bagian kesiswaan jika yang mengganggumu dari kalangan sekolah dan melapor pada yang berwaj
napas dan menga
banyak yang lebih jahat dibanding teman sekolah, bisa terang-terangan ataupun terselubung. Tapi kau t
anggukkan
ra dan yang mau mendengar cerita kita. Kita juga bisa menjadi pendengar baik,orang sebagai bahan
elasmu. Mereka mengajakmu bicara karena kau ada di dalam komunitasnya. Mereka ingin sedikit mengob
i membahasnya. Aku paham
temanmu dengan kalimat lebih panjang atau mencoba memulai percakapan den
malah mengolokku," seru D
a-kata yang kau anggap seperti olokan. Jangan kecil hati. Lama-lama mereka akan mem
encemaskanku?"
emari. Aku tidak tahan melihat orang dibully,
hanya kasihan saja?" tanya Debbie deng
ya tidak salah bicara pada gadis yang
menolong orang-orang sepertimu," ja
orang lemah yang selalu
utupi kekurangannya, ada yang terus terang. Kalau mereka diam padahal aku tahu mereka kesulitan, aku coba menawarkan diri. Kau hampir sama dengan orang tersebu
perasaan lain?" tanya Debbie
ama. Aku menganggapmu seperti adikku sendiri. Kau jangan takut dan kh
i. Jangan khawatir. Aku bisa jaga diri. Terima kasih sudah membantu d
di sekolah milite
2 bulan setelah kelulusan. Menjelang permulaan musim gugur. Aku sedang menu
annya. Semoga sukses, Cam," sahut Debbie den
e Con