Calamity Of Love
melihat tubuh ibunya terkulai di d
an itu menghentikan langkahnya. Camilio segera berlari, menyangga tubuh ibunya ag
g ibu. Namun, panggilan di seberang telah terputus. Tanpa membuang waktu, Camilio meletakkan kembal
n ibunya dengan lembut. Ia mengoleskan minyak angin ke pelipis da
gan kosong sebelum air matanya mengalir deras. Dengan tangan gemetar, ia menangkup wajah Camilio, suaranya berg
ya tercekat, tak sanggup memproses kabar itu. "Daddy..
atan Darat yang ditugaskan ke Detroit, Michigan, kota yang kerap dirundung konflik rasial sejak abad ke-20. Di sana, subuh tadi, hidupnya berakhir tragis. Seb
Cemetery of Elmira. Upacara pemakaman itu penuh dengan penghormatan. Salvo tembakan mengiringi keperg
ng tengah. Matanya tertuju pada foto keluarga yang tergantung di dinding, diambil dua tahun lalu saat Benhardi dipromosikan menjadi Letnan Kolonel. Dalam fot
menunjukkan pialaku padamu saat kau pulang. Aku juara satu lomba matematika internasional dan juara dua l
ar, mengingat pesan ayahnya: seorang lelaki sejati tidak boleh mud
a mulai bercerita, "Hampir setahun terakhir, ayahmu membuka toko bahan makanan dan meminta Mom mengelolanya. Katanya, un
tahu Dad selalu berpikir jauh ke depan. Itu s
irkan segala kemungkinan. Tapi Mom tidak pernah menduga, ternyata itu s
Dad adalah seorang prajurit negara. Kita harus siap mental menghadapi segala risi
"Kau baru 17 tahun, Cam. Tapi cara bicara da
ku ini anak Benhardi Osvald
a kaya, tapi peninggalan ayahmu cukup untuk hidup layak. Ada tabungan, rumah sendiri, mobil, dan usaha toko yan
guk patuh. "Ya,
t dan mandiri, tapi ia sadar bahwa kehilangan suami tentu meninggalkan luka yang dalam. Se
fokus saja pada pendidikanmu. Nanti uang jasa negara dari ayahmu akan Mom simpan
gin mempertimbangkannya dengan matang sebelum berdi
maja, anak itu telah menunjukkan kedewasaan yang luar biasa. Kini, mereka hanya bisa saling mengua
tetapi tidur enggan datang. Ia terus memikirkan kata-kata terakhir ayahnya sebelum berangka
e sekolah. Sesampainya di toko, ia menyadari betapa sibuknya ibunya selama ini. Lima pegawai yang be
ri ini," kata Camilio s
kus pada sekolahmu," jawab Cat
Setidaknya sampai semuan
an bangga. "Baiklah, tapi jang
hu, ini baru awal dari perjalanan panjang mereka tanpa Benhardi. Namun, ia bertekad untuk m
Contin